Network
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Banten mengajak seluruh masyarakat di Banten untuk menjadi masyarakat cerdas dan kritis dalam mengonsumsi prodak penyiaran di Banten. Pasalnya selama ini masih ditemukan prodak siaran yang kurang mendidik juga kurang maslahat. Ketua KPID Banten, Ade Bujhaerimi mengaku selama ini masih melihat atau mendengar penyiaran di Banten yang hanya mengedepankan sisi hiburan, tapi minim muatan yang mengarahkan kepada nilai-nilai ketakwaan. "Padahal selogan di Banten iman dan takwa," tuturnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan bimbingan teknis (bimtek) penyiaran kepada Sumber Daya Manusia (SDM) lembaga penyairan se-Banten yang digelar KPID Banten di Kantor Dishub Provinsi Banten, Senin (4/12/2017). Pria kelahiran Lebak 20 April 1979 ini juga meminta masyarakat melaporkan siaran yang dinilai tidak sehat dan tidak mengandung unsur kemaslahatan, laporan dapat dilayangkan langsung ke KPID Banten. "Nah ini sering sekali kami berikan kepada masyarakat, disisi lain ketika masyarakat sudah mengadu, lembaga penyiarannya juga harus sehat," tuturnya. Menurutnya, lembaga penyiaran berperan penting dalam menciptakan Masyarakat Banten cerdas dan bertakwa, karena banyak masyarakat di Banten yang setiap hari menjadi pendengar atau penonton dari prodak penyiaran itu sendiri. "Ini adalah acara bimtek SDM penyiaran, kegiatan ini sudah menjadi runititas tiap tahun," katanya. Produk siaran yang jauh dari muatan mendidik secara otomatis akan berpengaruh kepada masyarakat selaku penonton atau pendengar prodak siaran. "Kami sudah sering mengadakan literasi media kepada masyatakat, di sana kami mengajak agar masyarakat menjadi kritis dan cerdas saat menjadi penonton atau pendengar prodak siaran," katanya. Ia berharap, seluruh lembaga pennyiaran di Banten dapat benar-benar memperhatikan sajian yang diberikan kepada masyarakat. "Harapannya mulai sekarang bisa menyajikan siaran yang infovatif, kreatfi dan meningkatkan takwa, itu harapnnya," katanya. (SN)***
-
Kamis, 16 Mei 2024 -
Network
-
