SERANG, (KB).- Tim seleksi (timsel) calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Cilegon telah menerima pengaduan masyarakat. Pengaduan tersebut umumnya tentang pandangan masyarakat terhadap calon komisioner yang saat ini sedang mengikuti tahapan seleksi. Ketua timsel KPU Kabupaten/Kota, Suwaib Amiruddin mengatakan, pengaduan masyarakat yang masuk salah satunya untuk calon Komisioner KPU Kota Tangerang Selatan. Pengaduan disampaikan secara lisan. "Kami memang membuka pengaduan dari masyarakat," katanya, Senin (9/4/2018). Meski demikian, tutur dia, timsel tidak dapat menindaklanjuti pengaduan tersebut, karena hanya bersifat lisan. Seharusnya pengaduan dilakukan secara tertulis agar pengaduan dapat dipertanggungjawabkan. "Pengaduan harus secara tertulis disampaikan ke timsel," ujarnya. Pengaduan secara tertulis akan menjadi pertimbangan timsel dalam menilai calon komisioner yang bersangkutan. Timsel membuka kesempatan pengaduan kepada seluruh masyarakat. Setiap pengaduan kemudian akan dikonfirmasi kepada teradu. "Kami ingin menilai calon komisioner secara objektif," ucapnya. Pembina Suwaib Amiruddin Foundation (SAF) menuturkan, saat ini tahapan seleksi calon Komisioner KPU Kabupaten/Kota telah sampai pada tahapan tes kesehatan. Tes ini sudah dilakukan beberapa waktu lalu. "Pengumumannya nanti setelah wawancara. Yang pasti tanggal 28 April itu sudah harus disampaikan nama-namanya ke KPU RI," tuturnya. Hasil tes kesehatan tidak disampaikan ke publik karena menyangkut rahasia pribadi seseorang. Hasil tes kesehatan akan diumumkan bersamaan dengan hasil tes wawancara yang akan dilakukan pada 16 sampai 20 April 2018. "Hasil tes kesehatan disatukan sama wawancara," katanya. Nama-nama yang diumumkan hasil wawancara akan diserahkan ke KPU RI untuk mengikuti fit and proper test. Adapun jumlahnya yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan 10 orang dan Kota Cilegon 6 orang. Ia memastikan seluruh rangkaian yang dilakukan timsel berjalan secara objektif. Untuk beberapa rangkaian tes seperti tes psikologi dan kesehatan, timsel menggandeng pihak yang kompeten untuk menilai secara seksama. Rekomendasi penilaian kemudian dipertimbangkan oleh timsel. Timsel harus betul-betul independen. (SN)*