Cegah Abrasi, 3.000 Mangrove Ditanam di Pesisir Laut Lontar

- 11 Mei 2018, 21:30 WIB
2---kaki
2---kaki

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Distribusi Banten menanam 3.000 bibit mangrove jenis Rhizophora Stylosa di pesisir Pantai Lontar, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Rabu (9/5/2018). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah pesisir yang saat ini sudah banyak mengalami abrasi dan membutuhkan penghijauan. Asisten Enginer Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT PLN Persero Distribusi Banten, Borisma Novelia Marpaung mengatakan, kegiatan rehabilitasi mangrove berbasis masyarakat merupakan salah satu program PT PLN Persero dalam rangka peduli lingkungan. “Ada sekitar 3.000 bibit mangrove yang ditanam,” katanya kepada Kabar Banten di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa. Menurut dia, dipilihnya pesisir Lontar dikarenakan kondisi pantai tersebut sudah tampak terancam abrasi. Sehingga, daerah tersebut mendapatkan prioritas untuk mencegah terjadinya abrasi yang dapat merugikan masyarakat. Ia menjelaskan, tidak hanya sekadar menanam lalu melupakan, namun setiap tiga bulan sekali pihaknya akan membuat laporan progres pertumbuhan mangrove tersebut. Tujuannya, agar tumbuh kembangnya bisa terpantau dan terjaga serta berkelanjutan. “Jenis mangrovenya Rizophora Stylosa,” ujarnya. Ia menuturkan, penghijauan atau program peduli lingkungan tersebut juga tidak hanya dilakukan di Lontar, tetapi juga di daerah lainnya, seperti sebelumnya digelar di Tangerang. Program penghijauan juga bukan hanya menanam mangrove. “Penghijauan yang biasa kami sudah lakukan di daerah Banten dan sekitarnya,” ucapnya. Menurut dia, setiap tahunnya PT PLN Persero memang memiliki target untuk penghijauan, sedangkan untuk jumlahnya menyesuaikan. Meski demikian, penghijauan tersebut tidak hanya spesifik mangrove, namun dilihat kebutuhannya, lalu diprioritaskan. “Kalau yang prioritas lebih ke perkotaan itu yang ke sana. Kalau ini abrasi pantai jadi ke sana. Ini usulan masyarakat yang kami kaji bersama, setelah kami kaji ternyata ini urgensinya tinggi, sehingga kami lakukan seperti ini,” tuturnya. Supervisor K3L PT PLN Persero Distribusi Banten, Nurwandi mengatakan, program tersebut melibatkan berbagai unsur, seperti masyarakat sekitar, mahasiswa, siswa SMA, dan juga para pegiat lingkungan. Dengan program tersebut, diharapkan dapat menciptakan pelestarian lingkungan, agar tidak terkena abrasi. Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa turut merasakan manfaat adanya penanaman mangrove tersebut. “Udaranya bisa segar di sini setelah tumbuh dan hijau. Terus juga nanti bisa untuk biota kepiting bakau yang punya komoditas tinggi dengan harga mencapai Rp 150.000 per kilonya. Jadi, bisa dikembangkan untuk peternakan kepiting,” ujarnya. Direktur Eskekutif Kader Lingkungan Hidup (Kali Hidup), Muhit menuturkan, saat ini kondisi Pantai Lontar memang sudah tidak berbentuk, telah banyak kerusakan yang terjadi akibat adanya abrasi air laut. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik adanya program penanaman mangrove. “Mudah-mudahan ke depan banyak lembaga atau orang-orang yang ikut serta menghijaukan pesisir Banten,” ucapnya. (Dindin Hasanudin)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah