Polda Banten Waspada Ancaman Teror, Kantor Polisi Dijaga Ketat

- 15 Mei 2018, 13:17 WIB
1---Perketat-Keamanan
1---Perketat-Keamanan

SERANG, (KB).- Setelah terjadi serangan teror di Surabaya, Kepolisian daerah (Polda) Banten menetapkan Banten siaga 1 dan meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme. Selain memberikan atensi khusus terhadap tempat ibadah, kantor polisi mulai dari polda, polres, hingga polsek dijaga ketat. "Kami baru saja mendapatkan arahan (dari Kapolri) terkait dengan langkah-langkah yang harus kami lakukan. Yang jelas dari kemarin, kami (Polda Banten) sudah menyatakan siaga satu. Untuk seluruh personel dalam posisi siap siaga," ujar Kapolda saat ditemui wartawan seusai konferensi video dengan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian di Mapolda Banten, Senin (14/5/2018). Polda Banten dan jajaran meningkatkan pengawasan dan keamanan agar tidak kecolongan terhadap aksi teror. "Karena ini berkaitan dengan beberapa tempat yang menjadi sasaran bom. Untuk di lokasi seperti tempat ibadah, kami tingkatkan pengawasan dan pengamanan," kata Kapolda. Ia mengatakan, personel yang bertugas harus berkoordinasi dengan panitia atau pengurus tempat ibadah. Semua harus dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). "Terhadap anggota minimal dua orang (bertugas di lapangan). Kegiatan di lapangan kami minta untuk waspada dan sesuai SOP yang ada. Cara bertindak keamanan di tempat ibadah, juga harus berkoordinasi dengan panitia atau pun pengurus ibadah," ucap Kapolda. Selain tempat ibadah, markas komando (mako) kepolisian, rumah dinas dan tempat keramaian juga mendapat atensi. Khusus mako kepolisian, sistem keamanan harus dilakukan evaluasi, sehingga proses pemeriksaan harus dilakukan senyaman mungkin. "Kami lakukan pemeriksaan khusus dalam mengatur masyarakat (yang memasuki mako) agar merasa nyaman. Ini juga dalam kepentingan masyarakat (proses pemeriksaan ketat)," ucap Kapolda. Kepada seluruh jajarannya, Kapolda meminta untuk bersinergi dengan TNI, masyarakat dan ulama dalam melakukan proses pengamanan dan pengawasan. "Kita semua harus tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa. Semua elemen yang ada supaya mewaspadai jangan sampai ancaman tersebut terjadi," tutur Kapolda. Peningkatan keamanan juga dilakukan di berbagai daerah di wilayah hukum Polda Banten. Di Kota Cilegon, Polres Cilegon meningkatkan pengamanan karena adanya perintah dari Mabes dalam rangka menjaga kondusivitas di wilayah hukum Polres Cilegon. Objek vital Kapolres Cilegon, AKBP Rizki Agung Prakoso telah menginstruksikan seluruh jajaran Polres hingga Polsek untuk meningkatkan pengamanan. "Kami sedang meningkatkan kewaspadaan, juga menciptakan rasa aman kepada masyarakat. Seperti sore ini kan ada kebaktian misa, kami bantu pengamanannya," ujar Kapolres. Polres Cilegon telah melakukan pengamanan terhadap sejumlah objek vital di Kota Cilegon. Contohnya Pelabuhan Merak juga PLTU Suralaya di Pulomerak. "Kami juga terus berkomunikasi dengan Direktorat Objek Vital Polda Banten terkait pengamanan objek vital di Kota Cilegon," katanya. Terkait pengamanan, Kapolres mengatakan jika saat ini status pengamanan di wilayah hukum Polres Cilegon adalah siaga satu. Pihaknya berupaya mengantisipasi insiden bom di Surabaya tidak terjadi di wilayah hukumnya. "Kami tidak ingin apa yang terjadi di Surabaya menyebar ke wilayah lain, khususnya di Kota Cilegon," ujarnya. Kapolres pun memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh kalangan tertentu berkaitan dengan persoalan keagamaan. Selain itu, meminta warga untuk tidak membagikan gambar-gambar peristiwa bom Surabaya. "Teroris merasa upayanya berhasil jika foto-foto pasca bom Surabaya menyebar di masyarakat. Mereka sukses memberikan rasa tidak aman kepada masyarakat Indonesia. Karena itu, saya imbau agar gambar-gambar itu tidak dibagikan secara luas," ucapnya. Ia pun meminta agar netizen berperan aktif terhadap pengguna media sosial yang terkesan mendukung aksi bom Surabaya. "Jika ada akun yang terlihat mendukung, segera laporkan ke Polri. Nanti akun itu akan ditelusuri," tuturnya. Peralatan lengkap Secara terpisah, Kapolsek Cibeber AKP Dedi Rudiman mengatakan, telah mengerahkan 3/4 pasukan untuk melakukan patrol di wilayah hukum Polsek Cibeber. Para petugas, menurut Kapolsek, dibekali peralatan lengkap. "Mereka menggunakan helm anti peluru, jaket anti peluru, juga senjata laras panjang. Mereka saya tugaskan untuk patroli di titik-titik perkumpulan masyarakat," katanya. Dari Tangerang dilaporkan, Polres Kota (Polresta) Tangerang meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan di sisi internal maupun bersama masyarakat. "Sudah beberapa hari terakhir kita tingkatkan pengamanan. Dimana setiap harinya ada 100 personel yang berjaga di setiap polsek. Sedangkan yang kedua, pengamanan yang bersifat bersama masyarakat dengan melaksanakan patroli gabungan TNI dan Polri serta masyakarat," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol. Sabilul Alif. Tidak hanya itu, pedataan kos-kosan dan rumah-rumah kontrakan juga terus diintensifkan Polresta Tangerang dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas. "Mulai hari ini akan kita lakukan pendataan terhadap penghuni kos-kosan dan rumah kontrakan. Sehingga sekecil apapun kejanggalan dapat terdeteksi," ucapnya. Imbau RT dan RW waspada Sementara itu Polres Tangerang Selatan (Tangsel) juga mengeluarkan kebijakan siaga 1 di wilayahnya. Itu seiring dengan terjadinya ledakan bom di sejumlah titik di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. "Memang dari atasan sudah resmi mengeluarkan kebijakan siaga 1. Namun sebenarnya siaga 1 tersebut bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan kita. Adapun aktivitas di Mako Polres dan Polsek masih berjalan seperti biasanya, hanya kewaspadaan kita saja yang harus ditingkatkan," tutur Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan. Pihaknya juga menggelar operasi patroli gabungan yang terdiri atas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0506 Tangerang. Petugas menyusuri dan memeriksa sejumlah tempat, di antaranya Jalan Protokol, Pusat Perbelanjaan hingga Rumah Ibadah. Kasat Sabhara Polres Tangsel, AKP Sutasman mengatakan, jika operasi patroli gabungan tersebut akan terus dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya di wilayah Tangsel. "Dalam operasi patroli gabungan kali ini, situasi di wilayah Tangsel aman dan kondusif. Tidak ditemukan adanya gangguan Kamtibmas," ujar Sutasman. Begitu pun di Kabupaten Pandeglang. Setelah terjadinya rentetan ledakan bom bunuh diri di Surabaya, pintu masuk Polres Pandeglang dijaga pesonel polisi bersenjata. Wakapolres Pandeglang, Kompol Maya Heny Hitijahubessy mengakui untuk penjagaan di pintu masuk Mapolres Pandeglang saat ini makin diperketat. Selain dijaga oleh personel bersenjata, pemeriksaan juga dilakukan pada tamu, barang bawaan tamu serta kendaraannya. Selain petugas biasa, juga ditempatkan 4 orang personel yang membawa senjata laras panjang. Personel lainnya juga ditempatkan di beberapa pintu masuk menuju Polres. "Personel bersenjata kami tempatkan 4 orang (di pintu masuk) dan di tiap pintu masuk lainnya kami juga tempatkan personel," ujarnya. Wakapolres mengimbau para personelnya terus meningkatkan kewaspadaan. Sebab, ancaman mengintai setiap saat, sehingga perlu tingkat kewaspadaan yang lebih ekstra."Kita tidak pernah tahu, karena ancaman itu ada di depan mata. Jadi memang harus ditingkatkan kewaspadaannya," tutur perempuan berdarah Ambon ini. Sementara Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan, hal terpenting yang harus dilakukan untuk pencegahan. Untuk menangkap mereka (teroris), menurut dia, tidak sulit. "Seperti yang disampaikan Bapak Kapolri harus dilakukan dengan cara lunak tapi dapat menyelesaikan masalah. Karena di Mako Brimob saja dapat membangunkan sel tidur, untuk itu kita harus tingkatkan keamanan," tuturnya. Dalam rangka pencegahan dan antisipasi, selain anggota polisi, dirinya mengajak kepada masyarakat untuk memperketat penjagaan guna kondusivitas di lingkungan Polres Pandeglang. "Yang terpenting kita harus lawan aksi terorisme, karena bukan hanya TNI dan Polri namun seluruh masyarakat ikut terlibat. Penjagaan di Polrespun akan diperketat, baik yang kenal dan maupun tidak kenal akan kami lakukan pemeriksaan," ujarnya. (TIM/KB)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah