Tas Dicurigai Bom Ditemukan di Pos Polisi Sumur Pecung Kota Serang

- 16 Mei 2018, 06:31 WIB
PSX_20180516_062409
PSX_20180516_062409

SERANG, (KB).- Sebuah tas hitam yang dicurigai berisi bahan peledak atau bom ditemukan di dekat pos polisi Sumur Pecung, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kota Serang, Selasa (15/5/2018). Penemuan tas dicurigai bom tersebut, sempat menghebohkan warga sekitar dan jalur Ahmad Yani Kota Serang ditutup. Wakapolres Serang Kota, Kompol Nur Rahman mengatakan, penemuan tas mencurigakan tersebut berawal dari laporan masyarakat sekitar. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti ke lapangan, dengan melakukan pengecekan. "Kalau kondisi tasnya berada di pinggir jalan dekat pagar trotoar. Di situ ada tempat seperti warung. Di sela-sela pagar itu (keberadaan tas)," ujar Nur Rahman saat ditemui di lokasi. Ia menjelaskan, tas mencurigakan tersebut telah dilihat warga sejak Selasa (15/5) pagi. Namun hingga sore hari, tas tersebut tidak juga kunjung diambil oleh pemiliknya dan membuat warga melapor ke Polres Serang Kota. "Warga baru melapor sore tadi (kemarin)," kata Nur Rahman. Laporan warga tersebut kemudian ditindaklanjuti petugas ke lokasi. Petugas yang mendapati kebenaran laporan warga tersebut, langsung berkoordinasi dengan pimpinan dan dilaporkan ke Satbrimob Polda Banten. Mendapat laporan dari Polres Serang Kota, tim gegana mendatangi lokasi sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelumnya, petugas mengamankan tiga buah granat nanas di Kampung Dahu Kidul, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang."Tadi jajaran tim Gegana berada di Cikande, di sana ada penemuan granat. Setelah selesai di Cikande, tim gegana bergerak ke Sumur Pecung (lokasi)," kata Nur Rahman. Selama proses pengamanan tas mencurigakan tersebut, petugas Satlantas Polres Serang Kota menutup dua jalur Jalan Ahmad Yani. Arus kendaraaan oleh petugas dialihkan ke Jalan KH. Sokhari, Kelurahan Sumur Pecung, Kota Serang dan Jalan Abdul Katif, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang. Selama proses evakuasi terhadap tas tersebut, petugas gegana dan Polres Serang Kota melarang warga mendekat. "Kami melakukan strerilisasi pada saat Brimob melaksanakan pengamanan. Kami menutup arus lalu lintas untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan karena dikhawatirkan meledak," ucap Nur Rahman. Sekitar pukul 19.40 WIB, petugas gegana berhasil memindahkan tas tersebut ke dalam mobil. Tas berwarna hitam tersebut kemudian dibawa ke Mako Brimob Polda Banten untuk diteliti lebih lanjut. "Tas itu mau dibawa ke Mako Brimob, nanti dilihat dulu barang itu apakah bahan peledak atau bukan," tutur Nur Rahman. Kasat Brimob Polda Banten Kombes Pol. Reeza Heras Budi mengatakan belum mengetahui informasi terkait tindakan pengamanan sebuah tas tersebut. Namun demikian, proses pengamanan benda yang dicurigai sebagai bahan peledak akan dilakukan penelitian terlebih dahulu sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). "Bukan disposal (menjadikan bahan peledak menjadi musnah atau tidak dapat dipergunakan kembali dan aman) tetapi diteliti dulu (tindakan awal). Kalau bukan bom, ya tidak dilakukan disposal. Nanti diteliti pakai alat," kata Reeza. Ia mengimbau masyarakat agar tidak sungkan melapor ke Satbrimob Polda Banten apabila mendapati barang-barang yang mencurigakan atau pun menemukan bahan peledak. "Silakan lapor Brimob atau ke kantor polisi, nanti kami turun," tutur Reeza. Sementara itu, Dandim Gegana Satbrimob Polda Banten, AKBP Indra Yanita Irawan mengatakan, petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap tas. Hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan bahan peledak. "Sudah dilakukan pemeriksaan tadi. Setelah dibuka, isinya cuma pakaian, bukan bahan peledak. Mungkin punya orang ketinggalan," ucap Indra. (FI)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah