IWO Banten Gelar Talkshow Berinternet Bijak, Hoax Berpotensi Memecah Belah

- 30 Oktober 2018, 02:45 WIB
IWO Banten Gelar Thalkshow berinternet bijak
IWO Banten Gelar Thalkshow berinternet bijak

SERANG, (KB).- Perkembangan berita hoax semakin memprihatinkan, bahkan berpotensi memecah belah persatuan. Apalagi, media sosial menjadi acuan informasi alternatif di masyarakat yang seringkali meleset dan rawan menjadi saluran untuk menyebarkan hoax. Hal itu dikatakan pengamat media sosial, Adwin Wibisono dalam talkshow yang digelar Ikatan Wartawan Online (IWO) Banten, dengan tema 'Berinternet Bijak' di salah satu hotel di Kota Serang, Senin (29/10/2018). Acara itu juga menghadirkan pembicara Ketua Umum IWO Pusat Joddhy Yudono, dan Kasubid Penmas Humas Polda Banten Kompol Jajang Mulyaman. Acara ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, perwakilan organisasi masyarakat, pendidik, dan jurnalis. Adwin Wibisono mengatakan, hoax bisa dihindari dengan mengedepankan etika, khususnya untuk kalangan jurnalis. Ketika jurnalis sudah berpegang teguh pada etika, maka produk jurnalistik akan menjadi alat masyarakat untuk lebih jelas melihat suatu persoalan. "Media yang etis itu selalu berlandaskan kebenaran, terbuka, menjadi pasar ide dan membantu masyarakat membentuk pendapat," ujarnya. Meski demikian, media sosial menjadi acuan informasi alternatif di masyarakat yang seringkali meleset dan rawan menjadi saluran untuk menyebarkan hoax. "Masyarakat mendapatkan informasi dari media berita (TV, koran, majalah, dll) 10 persen, internet 30 persen dan grup sebelah 60 persen," ucap Adwin. Internet yang seharusnya menyatukan dunia, kata Adwin, justru berpotensi memecah belah. Sebab, algoritma mesin pencari di internet memilah untuk mendapatkan hasil yang biasanya diinginkan pembaca. "Dan seringkali apa yang diinginkan belum tentu diperlukan. Individu yang tidak sepaham dengan kelompok seringkali dikeluarkan atau keluar sendiri (dari grup), akibatnya fakta berdasarkan apa yang diinginkan, bukan berdasarkan kebenaran atau Post-truth," tuturnya. Adwin juga menyarankan agar terhindar dari berita hoax dengan melakukan cek dan ricek. Penggunaan mesin pencari google mengenai berita tersebut, dengan menambahkan kata "hoaks" atau "hoax" di belakang judul berita akan mempermudah mengidentifikasi hoax. Keprihatinan Ketua Panitia Pelaksana, Wahyu Arya mengatakan, kegiatan itu berawal dari keprihatinan para jurnalis yang tergabung dalam IWO Banten atas fenomena hoax yang kini bertebaran di tengah masyarakat. "Hoax begitu cepat menyebar di media sosial dan group-group WhatsApp. Kabar bohong itu, bertentangan dengan semangat kami dari kalangan jurnalis yang berangkat dari fakta dalam menyampaikan berita," ujarnya saat memberikan sambutan. Dia mengatakan, banyak gelombang informasi membuat masyarakat terkadang tak lagi memilih dan memilah informasi. Ia berharap, kegiatan itu memberikan dampak positif, terutama bagi generasi milenials dalam berinternet. "Kita berharap masyarakat berinternet secara bijak. Penyebaran berita bohong sangat merugikan banyak pihak," ujarnya. Sementara itu, Ketua IWO Banten Teguh Mahardika mengkhawatirkan kegiatan negatif di dunia maya akan terbawa ke dunia nyata. "Untuk itu, kami sebagai jurnalis yang tergabung dalam IWO Banten memiliki tugas tambahan pada era digital ini. Bukan hanya melakukan tugas peliputan dan memuat berita secara cepat dan benar, dan juga memilah berita-berita yang menarik. Akan tetapi, meluruskan setiap informasi bohong atau hoax yang tersebar di dunia maya," ucapnya. Dia mengatakan, IWO menjadi salah satu organ yang ikut dalam mengubah peradaban positif, demi kemajuan bangsa Indonesia. "Kami sebagai wartawan mengemban beban etis tersebut untuk kehidupan yang lebih baik," katanya. Ketua Umum IWO, Jodhi Yudono mengatakan, menerapkan standar kualitas untuk wartawan yang bernaung di dalam IWO. Mulai dari produk jurnalistik dan timbangan etika jurnalistik. "Jadi berita-berita yang lahir dari wartawan tidak berdasarkan pesanan dari pihak-pihan yang punya kepentingan tertentu," tuturnya. Selain itu, kata dia, IWO bertanggung jawab mengembangkan peradaban di era digital. "Memberikan informasi yang akurat terhadap masyarakat, itu merupakan salah satu misi kami," ujarnya. (Masykur/SJ)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah