Dentuman Gunung Anak Krakatau Masih Sering Terdengar, Warga Cinangka Masih Trauma

- 24 Desember 2018, 16:45 WIB
PSX_20181224_160626
PSX_20181224_160626

SERANG, (KB).- Warga Kecamatan Cinangka masih sering mendengar dentuman aktivitas gunung anak Krakatau pasca terjadinya tsunami selat Sunda, Senin (24/12/2018). Mendengar suara tersebut warga pun masih kerap merasa ketakutan dan kerap berlari ke atas bukit. Warga Kampung Kosambi, Desa Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Hendrik Setiadi mengatakan, saat ini warga sekitar masih sibuk membersihkan puing-puing bekas bencana. Sebab daerah sekitar masih porak poranda. "Masih pada beberes," ujarnya kepada Kabar Banten. Hendrik mengatakan, ketika malam hari warga dekat pantai masih sering mencari tempat yang tinggi. Terlebih ketika mendengar dentuman aktivitas gunung anak Krakatau yang kencang. "Apalagi kalau krakatau bunyi kenceng. Masih suka kedengaran kata emak," tuturnya. Ia mengatakan dentuman anak krakatau sekarang ini memang lebih sering terdengar. Terlebih saat malam hari suara itu semakin kencang. "Sering, kalau malam kan lebih kedengeran. Tiap 15 menit sekali mah ada, bapak gw juga denger," katanya.
Sejauh ini kondisi pantai masih aman. Gelombang tinggi dan angin kencang tidak terjadi lagi. "Orang bawah, pantai mah masih ada yang naik kalau malem, sebagian di bawah waspada. Bunyi krakatau sih kedenger terus ya, klo ada yang gak wajar aja semisal kaya semalam mati lampu, jadi pada naik ke atas," katanya. Walau jumlah warga yang naik ke atas tidak sebanyak saat hari H tsunami. Namun tetap saja masyarakat itu khawatir. Terlebih sempat beredar kabar ada bunyi sirine. "Semalam iya (ngungsi) keluarga gw, karena ada yg bilang sirine bunyi katanya. Jadi naik lagi ngungsi. Cuma emang kabarnya terbatas. Bisa jadi hoax bisa jadi bener yang ada khawatir terus," tuturnya. Dirinya pun mengaku cemas, sebab informasi yang beredar di masyarakat tidak begitu valid. Semisal saat terjadi tsunami dimana sempat beredar kabar hanya gelombang pasang namun kemudian yang terjadi tsunami. "Iya, karena infonya kan gak valid terus, bilang aman taunya tsunami. Kalau listrik sudah hidup, semalem aja (mati). Nah malem itu kadang keliatan surut, jadi serem," ucapnya. Sedangkan untuk suasana pantai saat ini lengang dan tidak ada pengunjung khususnya di Cinangka. "Karena kan pondok - pondoknya pada hancur. Gak tau kalau Ciparay sampe Sambolo mah, gak kena efek kayakne. Cuma ya jalanan sepi. Biasanya kan weekend macet," ujar Hendrik. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah