Siaga Level III, Gunung Anak Krakatau Belum Aman Dikunjungi

- 22 Januari 2019, 13:15 WIB
gunung anak krakatau setelah erupsi 22 desember 2018
gunung anak krakatau setelah erupsi 22 desember 2018

Kawasan Wisata Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda, masih belum aman untuk dikunjungi oleh wisatawan. Hal tersebut dikarenakan sempat beredar adanya informasi wisatawan yang mengunjungi GAK tersebut. Staf Kementerian ESDM Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau Windi Cahya membenarkan adanya kabar pengunjung yang masuk ke Kawasan GAK tersebut. Namun, keberangkatan mereka tersebut tanpa sepengetahuan tim pemantau. "Kabarnya seperti itu (ada yang mengunjungi). Itu mah orang-orang yang ngeyel," katanya kepada Kabar Banten, Senin (21/1/2019). Ia menuturkan, sampai saat ini rekomendasi titik aman kepada masyarakat masih sama. Status gunung juga masih berada di level III (Siaga). "Masih sama statusnya," ujarnya. Pihaknya merekomendasikan kepada masyarakat atau wisatawan, agar tidak diperbolehkan memasuki radius 5 kilometer dari kawah GAK. "Betul (tidak boleh)," ucapnya. Berdasarkan Jurnal Laporan Mingguan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Periode 14 hingga 20 Januari 2019, aktivitas GAK pada pekan ini tidak terjadi erupsi baik efusif atau leleran larva maupun eksplosif atau letusan. Pada siang hari, gunung sering tertutup kabut. Namun pada saat cuaca cerah, aktivitas permukaan GAK terbatas pada embusan asap putih tipis sampai tebal mencapai ketinggian 500 meter dari puncak, sedangkan seismograf merekam terjadi 33 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 15 kali gempa vulkanik dalam, tremor menerus dengan amplitudo 1-19 milimeter, 15 kali gempa tektonik lokal, dan 1 kali gempa tektonik jauh. Sementara, Camat Cinangka Deni Firdaus mengatakan, saat ini wilayah sekitar Pantai Cinangka dalam kondisi normal. Sempat beredar kabar adanya bulan purnama membuat air laut pasang, namun semua itu adalah hoax. "Kemarin ada informasi purnama dan air naik itu hoax dan enggak benar. Saya lagi di Pasauran dan enggak ada apa-apa," tuturnya. Ia menjelaskan, meski kondisinya normal, namun pantai masih belum ramai. Sebab, memerlukan perbaikan sekitar 2 hingga 3 bulan ke depan, sedangkan untuk trauma masyarakat saat ini sudah mulai hilang. "Trauma masyarakat sudah mulai pulih, sekolah sudah biasa, SD Bulakan, Pasauran, dan Karang Suraga sudah seperti biasa," katanya. (Dindin Hansanudin)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah