Network
SERANG, (KB).- Para pemuka agama dan orangtua diajak agar membimbing generasi milenial menggunakan teknologi informasi dengan bijak. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) dan konsultasi antar umat beragama di Aula Kanwil Kemenag Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (25/9/2019).
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Banten, Bazari Syam mengatakan, perkembangan teknologi yang begitu pesan dikhawatirkan dapat mempengaruhi budaya yang sudah tertanam sejak dulu. Oleh karena itu, seluruh tokoh agama diminta untuk memperkuat jati diri agamanya.
"Pendidikan agama itu yang paling penting. Karena dalam agama manapun tidak pernah diajarkan disharmoni. Dan Banten sejak dulu itu sangat rukun," kata Bazari.
Meski begitu, dirinya tidak menampik keberadaan teknologi cukup penting. Kehadiran teknologi juga tidak bisa ditolak.
"Terpenting bagaiamana orangtua dan pemuka agama mampu membimbing generasi milenial untuk menggunakan teknologi dengan bijak," ucapnya.
Meski perlu waktu, Bazari meyakini jika hal tersebut terwujud teknologi informasi dapat memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pihaknya juga berharap, seluruh tokoh agama dapat menghasilkan generasi yang 100 persen sejati.
"Kalau di Islam ya harus menghasilkan generasi Islam yang sejati. Kristen hasilkan kristen sejati, begitu oula agam-agama yang lain. Kalau sudah lahir generasi yang seperti itu, maka akan lahir juga ketenangan," ujarnya.
Bazari berharap dari rakor tersebut dapat memunculkan persamaan pandangan bagaimana Banten dapat maju.
"Hal yang kita tahu Banten itu jadi project percontohan kerukunan. Kita tahu betul hampir tidak ada masyarakat yang mempermasalahkan keberadaan gereja di Alun-alun. Begitupun pada zaman dahulu, masayarakat tidak mempermasalahkan keberadaan kelenteng di Banten Lama," katanya.
