Jaga Kerukunan Umat Beragama, Masyarakat Diajak Kenali Radikalisme

- 21 Desember 2019, 06:30 WIB
FGD Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Serang
FGD Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Serang

SERANG, (KB).- Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan mengajak masyarakat untuk mengenali ciri-ciri paham radikalisme yang kini sedang hangat dibicarakan. Hal tersebut dilakukan, agar masyarakat dapat waspada dan bisa terus menjaga kerukunan antarumat beragama.

"Radikalisme, adalah suatu ideologi gagasan atau paham dengan cara ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara cara kekerasan," katanya saat sambutan di acara focus group disscution (FGD) dalam kegiatan Rembukan Obrolan Tentang Indonesia (ROTI) dengan tema "Pentingnya Kerukunan Umat Beragama dalam Menanggulangi Paham Radikalisme", di salah satu hotel Cikande, Jumat (20/12/2019).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasdim 0602/Serang Letkol Inf Heri Wakapolres Serang Kompol Agung Cahyono, Asda I Asep Saepudin Mustopa, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rahmat Fathoni, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) M Maskhun, Perwakilan Pimpinan Ponpes se-Kabupaten Serang, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) Islam, Organisasi Mahasiswa Gamsut, dan PMII Kabupaten Serang.

Ia menuturkan, radikalisme sering dikaitkan dengan terorisme, karena kelompok radikal dapat melakukan cara apapun, agar keinginannya tercapai termasuk meneror pihak yang tidak sepaham dengan mereka.

"Walaupun banyak yang mengaitkan radikalisme dengan agama tertentu, pada dasarnya radikalisme, adalah masalah politik dan bukan ajaran agama," ujarnya.

Ia menyebutkan, ada beberapa ciri yang dapat dikenali dari sikap dan paham radikal, di antaranya intoleran terhadap orang lain, fanatik, ekslusif, dan revolusioner. Sementara, alasan seseorang menjadi radikal, yaitu biasanya karena kepentingan personal dan ideologi finansial.

Bahkan, kelompok radikal menyebarluaskan dengan menebar janji-janji kebutuhan finansial yang akan mencukupi seseorang dan juga propaganda politik yang menarik untuk seseorang.

Untuk itu, dia menjelaskan, beberapa faktor latar belakang seseorang dapat terserang paham radikalisme, yakni pertama faktor pemikiran, radikalisme dapat berkembang, karena adanya pemikiran, bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan ke agama, meskipun dengan cara yang kaku dan menggunakan kekerasan. Kedua, faktor ekonomi. Ketiga faktor politik, keempat faktor sosial, kelima faktor psikologis, dan keenam faktor pendidikan.

Untuk menyikapi masalah tersebut, ucap dia, perlu adanya strategi, agar seseorang tidak mudah percaya paham radikalisme dan terorisme, di antaranya memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Meminimalisir kesenjangan sosial.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah