Gerhana Matahari Cincin di Banten, Tampak Seperti Bulan Sabit

- 27 Desember 2019, 07:30 WIB
Gerhana Matahari Cincin di Banten
Gerhana Matahari Cincin di Banten

SERANG, (KB).- Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi, Kamis (26/12/2019) di Indonesia hanya terjadi sekitar 19 tahun sekali. Namun untuk di wilayah Banten, yang dapat terlihat hanya sebagian seperti bulan sabit atau tidak terlihat penuh seperti cincin.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang Suwardi mengatakan, untuk di wilayah Banten, tepatnya di totik nol mercusuar Anyer Kabupaten Serang, yang dapat terlihat hanya sebagian seperti bulan sabit. Sedangkan di wilayah barat, gerhana matahari tersebut benar-benar melingkar seperti cincin. Hal tersebut karena wilayah barat dilintasi dengan Gerhana Matahari Cincin (GMC).

"Kalau Banten kan bentuknya kayak bulan sabit, berbeda dengan di wilayah barat yang memang dilintasi GMC. Jadi benar-benar seperti cincin melingkar. Di Banten, hanya seperti sabit saja, jadi hanya sebagian dan mataharinya pelan-pelan muncul sempurna, tapi itu pun kalau tidak terhalang awan," kata Suwarda.

Selain memantau GMC, pihaknya juga akan aktivasi sirine tsunami di wilayah Banten yang berada di Pasauran, Labuan, Kabupaten Pandeglang.

"Kemudian, nanti kami lanjutkan dengan pengamatan hilal bulan baru 2020. Mulai dari sore, hingga malam hari. Namun gerhana matahari, kami mengimbau masyarakat agar tidak melihat proses gerhana secara langsung dengan mata telanjang. Gunakanlah pelindung pada mata khusus dengan filter matahari agar tetap aman," ucapnya.

Sejumlah warga mengamati gerhana matahari cincin menggunakan kacamata khusus di Tugu Kilometer Nol Anyer, Kabupaten Serang, Kamis (26/12/2019). Dari wilayah Banten Gerhana Matahari Cincin terlihat seperti bulan sabit.*

Sementara itu, berdasarkan data Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang sepanjang tahun 2019, telah terjadi lima kali gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari. Kepala seksi (Kasi) Data dan Informasi Stasiun Geofisika Tangerang Urip Setiyono menjelaskan, tahun 2019 ini telah terjadi lima kali gerhana.

Kelimanya adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019. Kemudian, Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019, Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019, namun semuanya tidak dapat diamati dari Indonesia.

"Sementara, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi pada 17 Juli 2019, dan Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 dapat diamati dari Indonesia. Adapun gerhana yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMC 5 Januari 2038. Jadi GMC ini akan datang kembali pada 2038," ujarnya.

Sementara, untuk GMT yang akan melewati Indonesia akan terjadi pada 20 April 2023, atau bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1444 H. Fenomena gerhana tersebut juga berdasarkan prediksi, sehingga belum bisa dipastikan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x