Network
SERANG, (KB).- Ketua DPD Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya menanggapi santai kepindahan salah satu kadernya yakni Irna Narulita ke PDIP. Menurut Iti, keputusan Irna pindah partai (parpol) merupakan hak politik pribadi.
"Itu hak pilih pribadi. Jadi saya tidak ingin menanggapi kesitu, Bu Irna yang punya pandangan dimana dia merasa nyaman, berdiri di parpol mana," ujar Ketua DPD Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya kepada Kabar Banten saat ditemui seusai menghadiri acara pemaparan visi misi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Serang di salah satu hotel di Kota Serang, Jumat (28/2/2020).
Iti mengatakan, perpindahan partai tersebut merupakan sebuah pilihan. Seperti dirinya, ketika seluruh anggota keluarganya masuk dalam PDIP, ia memilih untuk ada di Demokrat.
"Itu pilihan politik pribadi masing-masing," katanya.
Disinggung soal kehilangan atau tidak atas kepindahan Bupati Pandeglang tersebut, ia mengatakan hak politik seseorang tidak boleh dikekang. Sebab, kata dia, memilih partai politik seperti memilih pasangan tidak boleh dikekang.
"Misalnya saya sukanya sama ini, suruh kawinnya sama itu. Enggak mungkin," katanya.
Dinamika politik
Sementara itu, DPD PDIP Banten juga menanggapi santai sikap DPW PKS Banten yang mengaku banyak menerima keberatan dari kadernya atas dukungan yang disampaikan PDIP kepada balon Bupati Pandeglang Irna Narulita. PDIP menganggap sikap PKS bagian dinamika politik yang perlu dilakukan komunikasi lebih lanjut.
Diketahui, PKS telah memberikan rekomendasi kepada balon Bupati Pandeglang Irna Narulita. Beberapa pekan kemudian, PDIP menyusul PKS dengan merekomendasikan Irna bersama Tanto W Arban sebagai wakilnya.
Menanggapi rekomendasi dari PDIP tersebut, DPW PKS Banten mengaku banyak kadernya yang keberatan. DPW PKS berencana melakukan konsultasi ke DPP PKS untuk meminta arahan terkait langkah yang harus diambil.
