Diduga Terkendala Sejumlah Persoalan, Sensus Penduduk Daring di Kabupaten Serang Baru 4 Persen

- 3 Maret 2020, 19:30 WIB

SERANG, (KB).- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang menyebutkan sensus penduduk (SP) dengan sistem dalam jaringan (Daring) atau online yang dilakukan sejak 15 Februari 2020 di Kabupaten Serang sampai saat ini baru mencapai empat persen.

Hal itu diduga karena terkendala sejumlah persoalan diantaranya belum terbiasanya masyarakat membuka website dan mengisi pendataan secara daring.

Kepala BPS Kabupaten Serang Indra Warman mengatakan, sensus penduduk online sudah berjalan sejak 15 Februari atau sekitar dua Minggu lalu. Kemudian akan berakhir 31 Maret.

"Memang secara progresnya tidak terlalu besar baru empat persen," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui setelah pemberian pendampingan pengisian sensus online di Pendopo Bupati Serang, Senin (2/3/2020).

Pantauan Kabar Banten, hadir dalam bimbingan tersebut, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, para pejabat eselon II dan III. Pada kesempatan itu, tim BPS memandu satu persatu para pejabat termasuk bupati Serang untuk mengisi sensus penduduk online.

Indra mengatakan, yang menjadi kendala dalam pengisian sensus online yakni karena sensus ini menggunakan android. Sementara sinyal di Kabupaten Serang masih ada yang terkendala.

"Kedua memang kemampuan masyarakat kita belum terbiasa buka website, mengisi pendataan secara daring. Secara sosialisasi sudah (dilakukan), sekarang pendampingan kalau belum bisa ngisi," tuturnya.

Baca Juga : Paling Banyak Gunakan Data BPS, Pemkab Serang Daerah Pertama Launching Sensus Penduduk 2020

Ia mengatakan, walau saat ini belum besar progresnya, namun yang perlu diketahui bahwa sasaran sensus ini tidak semuanya harus online. Sensus online hanya diperuntukan bagi masyarakat yang diduga sulit untuk didatangi. Diantaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), Mahasiswa dan warga perumahan elit.

"PNS Karena kerjanya lebih baik dia isi sensus online kemudian perumahan elit, kalau kita di BMW biasa kita datangi sulit dengan SP online mereka tidak terganggu lagi dengan sensus wawancara. Sebenernya kita memperkirakan 19 persen target itu ASN mahasiswa, dan perumahan, sekitar 19 persen," ucapnya.

Pada intinya kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir jika tidak bisa mengisi secara online. Sebab nantinya semua masyarakat akan tercatat. Sebab narasi besarnya yaitu mencatat Indonesia termasuk Kabupaten Serang.

Dirinya mengaku berterimakasih kepada Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sebab memberikan kesempatan untuk melakukan pendampingan pada para pejabat di lingkungan Pemkab Serang. Nantinya kepala dinas juga akan berlanjut dengan mengimbau para bawahannya untuk mengisi sensus online tersebut.

Sementara, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengaku malu dengan masih sedikitnya progres dari sensus online tersebut.

"Kita juga jujur saja malu, launching di Kabupaten Serang tapi baru empat persen kita. Karena itu saya melihatnya dari banyaknya masyarakat yang gaptek, mereka punya smartphone tapi tidak optimal fungsikan," ujarnya.

Oleh karena itu ia berharap kedepan bisa disusun program bimbingan massal di tiap kecamatan atau desa.

"Sosialisasi sudah dilakukan di kecamatan mungkin ada gaptek dalam pengisiannya, karena online itu perlu ketelitian untuk menggunakan smartphone. Kalau sudah dibimbing sebenarnya tidak susah sudah diberi petunjuk tinggal maunya saja," tuturnya. (DN)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah