Network
SERANG, (KB).- Sensus Penduduk (SP) online 2020 di Kota Serang yang dimulai serentak sejak Sabtu (15/2/2020) lalu, terbilang masih minim. Alasannya, sensus tersebut, baru mencapai empat persen, padahal SP online tersebut, akan berakhir pada Selasa (31/3/2020) mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang Dadang Ahdiat menuturkan, dari target sebabyak 43.720 kepala keluarga (KK), saat ini SP online 2020 di Kota Serang baru mencapai 4 persen, sehingga, dia meminta bantuan Pemkot Serang, untuk mewajibkan aparaturnya mengisi SP online.
"Makanya, kami minta bantuan instruksi pak wali kota untuk wajibkan semua ASN harus ikut SP online dan juga target minimal 20 kepala keluarga (KK) untuk setiap RT," katanya kepada Kabar Banten, Jumat (6/3/2020).
Saat ini, ucap dia, belum semua ASN di Kota Serang mengisi SP online 2020. Selain itu, kendala lainnya, yakni masyarakat banyak yang belum tahu tentang SP online, ketersediaan jaringan internet yang memadai yang masih terbatas, sehingga banyak yang terkendala ketika pengisian dan masih rendahnya kesadaran akan pentingnya data sendiri.
"Masih adanya keraguan akan keamanan data. Untuk itu, pastikan laman yang diakses, adalah laman https://sensus.bps.go.id Jangan yang lain," ujarnya.
Ia berharap, pemkot beserta jajarannya dari mulai organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan hingga kelurahan hingga tingkat RT ikut berpartisipasi dan membantu suksesnya SP online 2020 di Kota Serang. Ia meminta, bagi daerah yang sulit mendapatkan jaringan, agar di kelurahan disediakan posko. "Diminta di setiap kelurahan ada posko SP online 2020," ucapnya.
Meskipun SP online akan berakhir di bulan ini, dia masih optimistis, untuk bisa mencapai target yang ditentukan jika semua pihak ikut berpartisipasi menyukseskannya. Bahkan, dia berharap, bisa melampaui target.
"Kami tetap optimistis dengan terus berupaya dan dengan berbagai dukungan dari berbagai pihak," tuturnya. (Masykur/YA)*
