Cegah Radikalisme di Generasi Milenial, Sosok Teladan Ampuh Kuatkan Wawasan Kebangsaan

- 10 Maret 2020, 05:22 WIB
PSX_20200310_052140
PSX_20200310_052140

Doktrinasi pramuka

Ketua Pramuka Kwarda Banten Mohammad Masduki menyebutkan, wawasan kebangsaan tumbuh subur didoktrinasi dalam Pramuka. Oleh karena itu, Dasa Darma Pramuka jika tidak seluruhnya hafal, maka cukup mengamalkan dasa pertama Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan dasa kesepuluh yaitu suci hati, pikiran dan perbuatan, dapat otomatis menjadi pancasilais. Sehingga akan mampu mencegah gerakan anti Pancasila melawan negara.

"Pramuka sangat penting dalam pengamalan Pancasila di kalangan milenial, pentingnya pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni membina anak-anak yang baik, beriman dan bertakwa serta berbudi pekerti luhur," ujarnya.

Ia mengatakan, sekolah itu harus bisa mengembangkan Pramuka karena hasilnya akan menciptakan orang-orang yang berhasil dan cinta tanah air. Pentingnya unsur keteladanan bagi milenial dalam wawasan kebangsaan menjadi faktor pe￾nentu keberhasilan penerapan cinta tanah air.

"Pastikan guru dan orangtua menjadi contoh teladan pengamalan wawasan kebangsaan bagi anak-anaknya. Selain itu, Pramuka, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di masjid contoh kegiatan positif dalam upaya penanaman wawasan kebangsaan di kalangan anak-anak sebagai pondasi," ucapnya.

Sementara itu, Rektor Untirta Fatah Sulaiman menekankan pada pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara, yang tidak bertentangan dengan agama apapun apalagi dengan ajaran Islam. Kerja sama dunia kampus dengan berbagai komponen masyarakat, dapat melakukan upaya cegah radikal terorisme secara efektif di kampus maupun di luar kampus.

"Dalam konteks keberagaman, Islam mengajarkan toleransi yang sangat luar biasa, Pancasila itu tidak bertentangan sama sekali dengan ajaran agama Islam. Sementara itu milenial memiliki kekhasan, jadi kita yang harus menyesuaikan karena beda zaman. Mereka hidup di era Informasi teknologi (IT), jadi konten wawasan kebangsaan harus disesuaikan dengan memanfaatkan teknologi informasi," katanya.

Ketua Dewan Pendidikan Banten Dadang Setiawan mengatakan, ada 3 hal yang menjadi poin utama yakni kurikulum pendidikan, tenaga pendidikan dan lingkungan. Tekonologi informasi harus dimanfaatkan karena anak-anak sekarang jauh lebih mudah mengakses sumber informasi.

"Dalam diskusi wawasan kebangsaan tentu dalam pendidikan akan ditentukan dalam kurikulum pendidikan, tenaga pendidikan serta lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi anak-anak sehingga dari sekolah harus ditanamkan pencegahan terorisme," katanya. (Denis Asria)*

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah