"Kami siapkan anggaran Rp 1 miliar untuk 2.000 rapid test atau 207 boks, tiap boks isinya 20-25. Tapi, sampai sekarang belum ada distributor yang siap kirim. Kami hubungi distributor dari Maret-April. Mudah-mudahan dapat bantuan dari provinsi juga," katanya.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Serang Riris Budiarni mengimbau kepada masyarakat yang hasil rapid test-nya reaktif, agar mematuhi anjuran kesehatan. Sebab, sampai saat ini masih saja ada yang sudah dinyatakan reaktif, tetapi dia tetap cuek. "Demi kesehatan semua," ujarnya. (DN)*