”Rapid Test” 1.679 Warga Kabupaten Serang, Hasil Reaktif Didominasi OTG Covid-19

- 28 April 2020, 05:30 WIB

SERANG, (KB).- Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Serang mengungkapkan, pihaknya telah melakukan rapid test Corona Virus Disease (Covid-19) kepada 1.679 orang, hasilnya 7 warga Kabupaten Serang dinyatakan reaktif. Hasil yang reaktif tersebut, didominasi oleh warga yang masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang Agus Sukmayadi mengatakan, sampai saat ini, pihaknya sudah melakukan rapid test terhadap 1.679 orang se-Kabupaten Serang. Sebanyak 7 orang dinyatakan reaktif. Tujuh orang tersebut dari Kopo satu, Kibin dua, Nyompok satu, Waringin Kurung satu, Ciruas satu, dan Padarincang satu.

“Ada masyarakat dan tenaga medis (yang reaktif) di antara yang reaktif ada tenaga kesehatan kami. (Mereka) isolasi mandiri, karena mereka tidak menunjukkan gejala (OTG), sehingga status ODP (orang dalam pemantauan) tanpa gejala," katanya kepada Kabar Banten saat ditemui di ruang kerja, Senin (27/4/2020).

Ia menuturkan, untuk mereka yang hasilnya reaktif langsung dinaikkan statusnya menjadi ODP tanpa gejala. Selanjutnya, mereka akan dilakukan rapid test tahap kedua, jika hasilnya tetap reaktif, maka akan naik status menjadi pasien dalam pengawasan (PDP). "Dan akhirnya dilakukan swab," ujarnya.

Pria yang menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Serang tersebut mengatakan, karena jumlah PDP tidak banyak, maka banyak masyarakat yang diikutkan dalam rapid test. Masyarakat tersebut yang diperkirakan ada kontak dengan daerah terkonfirmasi positif di-rapid test.

"Mereka yang dilakukan rapid test, meliputi masyarakat, OTG, dan ODP. Masih berjalan rapid test bagi yang Puskesmas sudah menaikkan status," ucapnya.

Ia mengatakan, rapid test dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan anti bodi di dalam tubuh, sehingga dari tes tersebut, diperkirakan ada benda asing yang terdeteksi.

"Kami belum bisa memastikan benda asing itu atau ada benda asing lain di tubuh. Untuk memastikan apakah anti bodi ada Covid-19, maka swab," tuturnya.

Disinggung soal ketersediaan alat rapid test, dia mengatakan, saat ini pihaknya masih kekurangan. Namun demikian, pihaknya juga sudah mengajukan tambahan ke Dinkes Provinsi Banten. Selain itu, dia juga sudah mengajukan dari APBD Kabupaten Serang, akan tetapi masih kesulitan, karena belum ada distributor yang bersedia.

Ia menuturkan, diperkirakan persediaan di distributor masih terbatas. Sebab, distributor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih memenuhi kebutuhan di kementerian atau pusat, sehingga daerah belum terpenuhi.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x