'Hoax' Ancam Kehidupan Berbangsa

- 10 Juni 2020, 21:00 WIB
Tangkapan layar diskusi online FKPT Banten
Tangkapan layar diskusi online FKPT Banten

SERANG, (KB).- Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten, H. Amas Tajudin menyampaikan bahwa banyak masyarakat terjangkit virus gerakan terorisme yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penyebaran virus tersebut salah satunya dilakukan dengan menyebar informasi Hoax.

"Gerakan-gerakan terorisme biasanya selalu menyudutkan pemerintah agar terjadi kerusuhan di masyarakat sehingga hilang rasa percaya pada pemerintahan dan hilang rasa cinta terharap tanah air Indonesia," ujar Amas, saat membuka diskusi online Banten Damai bertema "Isu Hoax dan Peran Serta Media Cegah Gerakan Faham Menyimpang" yang diselenggarakan FKPT Banten, Rabu (10/6/2020).

Kegiatan ini, kata Amas, bertujuan untuk memberikan pencerahan cara berpikir, mencegah penyebaran terorisme dan menangkal gerakan pemahaman yang akan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara di Provinsi Banten.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten H. Ade Ariyanto dan Kepala Bidang Media, Hukum dan Humas FKPT Banten Sehabudin, dan dimoderatori Dede Rujhan serta diikuti sejumlah undangan terbatas.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten H. Ade Ariyanto menyampaikan bahwa penyebaran hoax mayoritas dilakukan melalui media sosial (medsos) yang penggunanya didominasi kaum muda, sehingga mudah terpengaruh oleh berbagai berita dan broadcast yang belum tentu kebenarannya.

"Ini perlu diwaspadai oleh setiap orang supaya tidak serta merta meyakini dan mempercayai informasi yang diterimanya dari media sosial. Apalagi dengan cara terang-terangan menyebarkan informasi bohong. Hal tersebut dapat dijerat undang-undang ITE," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Media, Hukum dan Humas FKPT Banten Sehabudin mengajak peserta yang mengikuti diskusi untuk lebih cermat memilih dan memilah informasi yang perlu atau tidak perlu diteruskan kepada orang lain.

"Stiap informasi yang kita terima melalui teknologi yang ada saat ini, belum tentu dapat diyakini kebenarannya. Saring sebelum sharing," ujar Sehabudin. (KO)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x