Tingkatkan Layanan KB dan Kespro, BKKBN Banten Sertifikasi Bidan Pengelola KB

- 11 Juni 2020, 21:43 WIB
webinar sertifikasi bidan pengelola KB
webinar sertifikasi bidan pengelola KB

SERANG, (KB).- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Drs. Aan Jumhana Mulyana menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi bagi dokter dan bidan pengelola KB dibutuhkan untuk tetap meningkatkan layanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro) di tengah masyarakat.

“BKKBN dan IBI selalu hadir dalam kondisi apapun agar masyarakat dapat menerima layanan di tengah pandemi. Di era New normal harus ada modifikasi pelayanan. Untuk itu, BKKBN telah menyiapkan aplikasi Monika untuk sertifikasi dokter dan bidan pengelola KB,” ujar Aan dalam kegiatan webinar “Sertifikasi Bidan Pengelola KB Kabupaten/Kota di Banten”yang diselenggarakan BKKBN Banten, Rabu (10/6/2020).

Ia mengatakan, di masa pandemi kehamilan cenderung meningkat. Isu tersebut menjadi kajian bagi pemegang program BanggaKencana untuk terus berinovasi di tengah pandemi dan kebutuhan masyarakat akan layanan KB harus terpenuhi secara optimal.

“Inovasi gerakan cegah putus pakai alat kontrasepsi (Alkon) di tengah pandemi terus dilakukan BKKBN Banten melalui pelayanan KB bergerak, kunjungan PUS, optimalisasi peran kader dan PKB, serta optimalisasi layanan melalui mobil unit penerangan (MUPEN),” ujar Aan.

Pentingnya Peningkatan Kompetensi Provider Pelayanan KB dan Pelayanan KB di Masa Pandemi Covid 19 juga diungkapkan Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Banten, dr. Dian Rosyainingsih.

Ia mengatakan, peningkatan mCPR, penurunan unmeet need dan penurunan ASFR (15-19 Tahun) merupakan prioritas program BKKBN dalam renstra 2020-2024. Strategi yang dilakukan di antaranya melalui penguatan kemitraan dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Advokasi dan KIE, Kerjasama dengan tenaga PKB/PLKB, serta Inovasi pelayanan KB dan kespro.

Tahun 2020 ini, kata dia, pihaknya melakukan penguatan Kualitas Akses dan Pelayanan KB melalui Peningkatan Rantai Pasok Alokon, penyiapan SDM Pelayanan KB terstandarisasi, peningkatan Kesertaan KB di Faskes dan Praktik Mandiri Bidan. Kemudian, Akselerasi bidan pengelola KB melalui MONIKA. Hal tersebut merupakan upaya dalam penyiapan SDM Pelayanan KB yang terstandarisasi di Provinsi Banten.

“Monika adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk menjawab permasalahan kompetensi bagi dokter dan bidan yang telah dilatih CTU IUD implan oleh BKKBN sejak tahun 2011 hingga tahun 2016. Terdapat 1.563 bidan yang telah mengikuti CTU. Tetapi baru 568 bidan yang teregistrasi dalam system MONIKA,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, di tengah pandemi ini pelayanan KB harus terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya putus pakai alat kontrasepsi dan kehamilan tidak diinginkan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x