Termakan Info Hoax, Warga Taktakan Tolak ”Rapid Test”

- 24 Juni 2020, 06:45 WIB

SERANG, (KB).- Warga Kampung Cori, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan menolak rapid test massal yang dilaksanakan di kelurahan. Penolakan itu dipengaruhi informasi bohong atau hoax yang beredar di masyarakat.

Lurah Taktakan Erlinawati mengatakan, penolakan itu terjadi, karena ada warga yang termakan informasi hoax. Meski demikian, dia mengklaim, warga yang menolak tidak mewakili seluruh warga Kelurahan Taktakan.

"Intinya mah karena kemakan berita hoax. Jadi, anak-anak muda begitu. Nulis lalu di-posting dan saya rasa sudah menyadari, bahwa tidak mewakili masyarakat Kelurahan Taktakan," katanya, Selasa (23/6/2020).

Ia menuturkan, masyarakat ketakutan, karena informasi hoax yang diterima, bahwa rapid test dilakukan mirip dengan proses swab test, yang kemudian harus diisolasi. Selain itu, adanya video penolakan dari Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang juga berpengaruh, meskipun tidak menjadi alasan warga.

"Intinya rapid test tidak ada pemaksaan, dari 100 target, saya cuma dapat 48 orang tidak apa-apa," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali, pihaknya melakukan pendekatan dan sosialisasi terhadap RT/RW dan tokoh masyarakat, bahwa rapid test hanya untuk deteksi dini, selain itu proses rapid test sama sekali tidak menakutkan.

"Kami pendekatannya melalui RT/RW dan tokoh masyarakat sekitar," ucapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang Hari W Pamungkas mengatakan, bahwa munculnya penolakan dari masyarakat hanya karena ada miskomunikasi saja.

"Kami sudah dikomunikasikan. Ditambah sama yang para kiai itu, sudah dilakukan rapid test. Sebetulnya, yang di Taktakan itu ada miskomunikasi saja dan kami akan selesaikan dengan upaya-upaya persuasif," tuturnya.

Ia menuturkan, Pemkot Serang sudah menyiapkan sebanyak 22.700 alat rapid test bagi masyarakat. Namun, untuk jumlah yang sudah terserap, dia belum mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang sebagai OPD terkait.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah