Network
SERANG, (KB).- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang menyebutkan, ada sekitar 45 perusahaan di Kabupaten Serang yang akan menjadi prioritas untuk diawasi selama musim kemarau tahun ini. Puluhan perusahaan tersebut, menjadi prioritas, karena berhubungan langsung dengan pembuangan limbah ke Sungai Cidurian dan Ciujung.
Kepala DLH Kabupaten Serang Sri Budi Prihasto mengatakan, memasuki era kenormalan baru, pihaknya akan melakukan pengawasan seperti biasa secara rutin masuk ke perusahaan. Sebab, selama pandemi Covid-19 ini, pihaknya tidak bisa masuk, karena menjaga, agar tidak tertular, kemudian juga adanya penurunan kapasitas produksi perusahaan.
"Yang prioritas (diawasi) yang buang langsung ke Ciujung, Cidurian. Di Cidurian ada sekitar 13 perusahaan dan Cidurian sekitar 30 perusahan itu prioritas," katanya kepada Kabar Banten, Jumat (10/7/2020).
Ia menuturkan, selama pandemi diakui dia, kegiatan pengawasan menurun. Namun, saat Juli sudah mulai dilakukan, karena mengarah pada kenormalan baru. Untuk pengawasan, pihaknya sudah membuat surat pada perusahaan untuk menerima pengawasan.
Sementara, untuk datang ke lokasi, seperti ke Sungai Ciujung, Cidurian, dan Cibanten pengambilan sampel tetap dilakukan. "Untuk melihat sejauh mana kualitas air sekarang," ujarnya.
Kemudian, ucap dia, untuk antisipasi menjelang datangnya musim kemarau, pihaknya akan membuat surat ke perusahaan yang membuang limbah cair ke sungai agar menyesuaikan dengan debit air yang ada.
"Jadi pembuangan limbah cair disesuaikan. Itu ada hitungannya, berapa yang boleh dibuang ke Ciujung ketika debit berkurang. Teman-teman pencegahan kita sudah buat surat dalam rekomendasi perpanjangan izin limbah cair ada hitungan volume yang boleh dibuang saat kemarau. Minggu depan mulai buat surat, karena rutin tiap tahun ada kondisi kemarau," tuturnya.
Disinggung ada atau tidaknya perusahaan yang terkena sanksi karena melanggar, Budi menjelaskan, selama ini pihaknya rutin memantau. Namun belum ada yang tertangkap basah melanggar.
"Selama ini kita pantau terus, tapi belum ada yang melanggar dan kami pantau terus," ucapnya. (DN)*
