Adaptasi Kebiasaan Baru, Wali Kota Serang Katakan Ini

- 20 Juli 2020, 13:30 WIB
Syafrudin
Syafrudin

SERANG, (KB).- Wali Kota Serang Syafrudin tidak ingin terburu-buru dalam menerapkan kebiasaan baru di Kota Serang saat pandemi Covid-19. Pihaknya akan terlebih dahulu mengevaluasi penanganan Covid-19 secara menyeluruh.

Diketahui saat ini Kota Serang menerapkan masa transisi adaptasi kebiasaan baru sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) nomor 18 Tahun 2020.

Syafrudin mengatakan, saat ini wilayah Kota Serang berada di zona kuning atau berisiko rendah, setelah sebelumnya berstatus zona oranye.

"Keadaannya sekarang sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya, bahkan pasien dalam pengawasan (PDP) saja sudah nol," kata Syafrudin, Sabtu (18/7/2020).

Pihaknya tidak ingin terburu-buru menetapkan peralihan dari masa transisi ke adaptasi kebiasaan baru. Sebab, diperlukan evaluasi yang cukup matang bersama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Serang. Seluruh OPD, kata dia, akan melakukan evaluasi mengenai tren kasus Covid-19 pada Agustus 2020.

"Awal Agustus nanti kami akan evaluasi dengan para OPD. Kalau memang Agustus kasus positif sudah nol, berarti zona di Kota Serang sudah hijau dan bisa menerapkan new normal secara utuh. Tapi kalau masih ada satu atau dua kasus positif, itu masih kuning," ujarnya.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang W Hari Pamungkas mengatakan, evaluasi masa transisi adaptasi kebiasaan baru akan mengikuti jadwal Wali Kota Serang selaku Ketua Gugus Tugas, sembari melihat perkembangan penanganan Covid-19.

"Kebijakannya ada di tangan gugus tugas. Jadi saat ini kami masih melihat perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Serang," ucapnya.

Berdasarkan perkembangan sementara, kata dia, tren kasus positif Covid-19 mengalami penurunan, bahkan jumlah persentase kesembuhan berada diatas 73 persen. Dengan kondisi tersebut dimungkinkan Kota Serang menerapkan adaptasi kebiasaan baru.

"Kemudian dari angka kematian hanya beberapa persen saja. Artinya sepanjang tidak ada perkembangan positif dalam dua minggu atau sampai awal Agustus, maka zona akan menjadi hijau dan adaptasi kebiasaan baru bisa diterapkan secara utuh," katanya.

Hari menuturkan, Kota Serang terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam percepatan penanganan Covid-19. Hal itu terbukti setelah awal Juli zonasi ditetapkan menjadi kuning dari sebelumnya oranye. Kemudian, hasil rapid test massal tidak menunjukkan ada yang positif.

"Rapid test massal secara rutin dilaporkan ke gugus tugas, memang banyak yang reaktif, tapi setelah di-swab tidak ada positif. Jadi ketika reaktif itu mungkin karena sakit tenggorokan atau yang lainnya. Tentu penanganannya pun terus mengalami peningkatan," tuturnya.

Satu meninggal

Namun, berdasarkan informasi terbaru pada Sabtu (18/7), seorang pasien positif Covid-19 meninggal dunia dengan inisial EH (60) asal Kelurahan Sumur Pecung, Kecamatan Serang. Sementara satu pasien lainnya atas nama SJ (39) asal Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang dinyatakan sembuh, dan diperbolehkan pulang setelah keluar hasil swab pada tanggal 15 Juli lalu.

"Dengan demikian, total terkonfirmasi Covid-19 di Kota Serang mencapai 32 orang, yakni lima orang dirawat, empat orang meninggal dunia, dan 23 orang sembuh dari Covid-19," katanya. (Rizki Putri/RI)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah