Ia sengaja menyampaikan wacana tersebut kepada DPRD Banten, untuk dijadikan bahan pembahasan. Merujuk kepada kondisi keuangan, pemprov memang membutuhkan pinjaman keuangan.
"Karena ada proyek-poroyek yang sesuai dengan program kami yang sesuai RPJMD tahun ini, tidak bisa kita penuhi. Kecuali, kita punya kecukupan dana pinjaman jangka panjang. Itu saya kira jalan tengah yang bisa kita lakukan untuk mengamankan cashflow kita, mengamankan proyek-proyek kita. Ini pun pada akhirnya, nanti setelah konsultasi. Kemungkinan peluang ada, saya akan sampaikan kepada dewan untuk mendapatkan pembahasan," ujarnya.
Selain pinjaman tersebut, terdapat juga peluang pinjaman untuk membantu keuangan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Ada beberapa BPD yang berpeluang mendapatkan bantuan yaitu Banten, Jawa Barat, dan lain-lain. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 0.8 persen.
Namun demikian, dirinya perlu memastikan terlebih dahulu tentang pinjaman yang akan diberikan. Saat ini, pihaknya masih melakukan kajian di Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan meminta tanggapan dari DPRD Banten. Dengan demikian, pihaknya belum mengetahui berapa nilai pinjaman yang akan diajukan.
"Belum tahu kita, karena emang enggak biasa pinjem, jadi enggak tahu mau minjem berapa," ucapnya.