100 Hari Jelang Kematian, dari Ujung Rambut hingga Kaki Bergetar, Menurut Imam Al-Ghazali

28 November 2021, 23:09 WIB
Ilustrasi 100 hari jelang kematian, menurut Imam Al Ghazali. /Pixabay

KABAR BANTEN-Berikut ini tanda-tanda 100 hari jelang kematian, dimana setiap yang bernyawa pasti akan mati dan hanya tibggal menunggu waktu untuk kembali kepada Sang Pencipta.

Mesti setiap manusia tidak pernah tahu kapan pastinya, namun 10 hari jelang kematian merupakan tanda-tanda yang bakal dialami setiap orang yang sudah mendekati ajalnya.D

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, berikut 100 hari jelang kematian sebagaimana Imam Al-Ghazali yang diriwayatkan telah mengetahui tanda-tanda akan datangnya ajal, hingga mempersiapkan diri dalam menghadapi sakaratul maut.

Baca Juga: Tanda-tanda Jelang Kematian, Bisa Melihat Gaib atau Sesuatu yang tak Nyata, Menurut Medis

Mulai dari mandi, berwudhu dan mengenakan kain kafan hingga sebatas tubuhnya. Untuk bagian kepala, Imam Al-Ghazali meminta bantuan kakaknya, yaitu Imam Ahmad. Hingga akhirnya beliau wafat ketika sang kakak mengkafani bagian wajahnya.

Berikut tanda-tanda 10 hari jelang kematian menurut Imam Al-Ghazali:

Tanda kematian di 100 hari sebelum ajal menjadi peringatan bagi hamba yang dikehendaki-Nya. Sebab, pada dasarnya semua umat muslim akan merasakan tanda ini, hanya saja kemungkinan ada yang menyadari sebagai tanda kematian namun ada pula yang mungkin mengabaikannya.

Adapun tandanya lazim terjadi setelah waktu Asar, dimana seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki seolah bergetar hingga menggigil.

Bagi mereka yang menyadari tanda ini tentu akan memanfaatkan waktu hidupnya dengan sebaik mungkin untuk mencari bekal yang akan dibawa mati nanti.

Namun kematian mendadak juga sering terjadi di sekitar kita, masih menjumpai sanak saudara atau tetangga di pagi hari, namun ternyata di sore hari mereka sudah berpulang tanpa mengalami sakit sebelumnya.

Tentu semua adalah ketentuan dari Allah Yang memberikan kehidupan dan kemudian mewafatkan.

Manusia sedikit pun tidak memiliki daya upaya untuk menghindar atau menunda terjadinya kematian.

Allah SWT berfirman: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A’raf: 34).

Kematian mendadak tentu menjadi fenomena yang patut diwaspadai agar tidak menimbulkan penyesalan di alam kubur nanti.

Dalam beberapa riwayat, banyaknya kematian mendadak merupakan tanda akhir zaman yang ternyata sudah sering kita temui saat ini.

Sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kematian kapanpun ajal menjemput.

Berserah diri kepada Allah dan memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya melalui peningkatan keimanan maupun ketakwaan serta akhlak yang lebih baik lagi akan menjadikan kita lebih tenang dan damai dalam menghadapi kematian.

Baca Juga: Kematian Husnul Khotimah, Akhir Hidup yang Baik, Bagaimana Cara Menggapainya?

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR. Ath-Tabrani).***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler