Sejarah dan Asal Usul Puasa Ramadhan, Mulai Diwajibkan Setelah Rasulullah Mengalihkan Arah Kiblat

4 April 2022, 05:47 WIB
Ilustrasi sejarah dan asal usul puasa Ramadhan yang diwajibkan setelah Rasulullah mengalihkan arah kiblat dari Baitul Maqdis Yerusalem ke Kabah Masjidil Haram di Makkah Arab Saudi. /Tangkapan layar Youtube Belajar Islam.

KABAR BANTEN-Rukun Islam wajib diamalkan umat muslim, dimana salah satunya adalah puasa Ramadhan.

Ya, puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam dan itu artinya salah satu tiangnya agama Islam.

Oleh karena itu, setiap muslim yang beriman wajib melaksanakan puasa Ramadhan selama sebulan penuh dalam setiap tahunnya.

Namun tahukah bahwa jika dilihat dari segi historisnya, asal muasal puasa Ramadhan tidak langsung diperintahkan begitu saja.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari YouTube Belajar Islam, sebelumnya puasa Ramadhan tidak langsung diperintahkan yang dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Dalam sejarah puasa Ramadhan terdapat beberapa langkah, sehingga menjadi suatu tataran syariat yang mengikat bagi umat muslim dan merupakan penghambaan manusia kepada Allah SWT.

Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya ibadah yang memerlukan peran fisik saja, tetapi memerlukan kesehatan batin.

Bahkan, mampu menyempurnakan batin menjadi hamba yang bertaqwa.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Mu'adz bin Jabal, sejarah puasa ramadhan tidak muncul begitu saja.

Dalam riwayatnya sebelum menerima perintah puasa Ramadhan, Rasulullah telah melaksanakan puasa Asyura dan puasa tiga hari setiap bulannya.

Secara singkat, sejarah puasa Ramadhan sendiri mulai diwajibkan pada 10 Syaban satu setengah tahun setelah umat Islam hijrah ke Madinah.

Ketika itu, Nabi Muhammad baru saja diperintahkan untuk mengalihkan arah kiblat dari Baitul Maqdis Yerusalem ke Kabah Masjidil Haram di Makkah Arab Saudi.

Pada saat itulah puasa Ramadhan dimulai. Ketika melihat atau menyaksikan bulan pada awal bulan tersebut.

Apabila langit dalam keadaan berawan yang mengakibatkan bulan tak dapat dilihat dan disaksikan bulan Syaban disempurnakan menjadi 30 hari.

Kewajiban puasa Ramadhan selama sebulan penuh, baru dimulai pada tahun kedua hijriah.

Menurut riwayat lain, sebelum turunnya perintah puasa Ramadhan, Rasulullah bersama sahabat-sahabatnya serta kaum muslimin melaksanakan puasa pada setiap tanggal 13, 14,dan 15 bulan-bulan Qomariyyah.

Selain itu, mereka juga biasa berpuasa tanggal 10 Muharram sampai datang perintah puasa Ramadan.

Apa yang melatarbelakangi puasa Ramadhan itu menjadi ibadah yang harus dilakukan, khusus bulan Ramadan.

Sejarah puasa Ramadhan bagi umat Islam memiliki makna yang sangat mendalam, terutama untuk mempercayai adanya kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan beribadah kepada Allah.

Namun puasa juga dilakukan tidak hanya saat waktu bulan Ramadhan saja. Akan tetapi, orang Islam juga melakukan puasa-puasa lain di luar bulan Ramadhan.

Sejarah puasa Ramadhan sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum Nabi Muhammad, tepatnya saat zaman Jahiliyah.

Allah menyuruh kaum jahiliyah untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan. Namun, mereka menentangnya.

Kemudian pada zaman Nabi Muhammad, kembali dilakukan lagi atas perintah Allah melalui beberapa proses.

Pada awalnya, puasa Ramadhan mulai disyariatkan di tanggal 10 Syaban tahun kedua hijriah atau setengah tahun setelah umat Islam berhijrah dari Mekkah menuju Madinah.

Kemudian puasa Ramadhan mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriah atau 624 masehi.

Hal ini juga bersamaan dengan disyariatkannya shalat Ied, zakat fitrah dan kurban.

Ayat Alquran tentang puasa Ramadan

Sejarah puasa Ramadhan menjadi wajib dilakukan, juga dijelaskan pada beberapa ayat di dalam Alquran berikut:

 Surat Al-Baqarah Ayat 183

الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Ya ayyuhallazina amanụ kutiba alaikumus-siyamu kama kutiba alallazina ming qablikum la'allakum tattaqụn

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Surat Al-Baqarah ayat 185:

.شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 

Syahru ramaḍānallazi unzila fīhil-qur`anu hudal lin-nasi wa bayyinatim minal-huda wal-furqan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kana mariḍan au 'ala safarin fa 'iddatum min ayyamin ukhar, yuridullāhu bikumul-yusra wa la yuridu bikumul-usra wa litukmilul-iddata wa litukabbirullaha 'ala ma hadakum wa la'allakum tasykurụn

Artinya: Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Sejarah puasa Ramadhan juga bisa dijelaskan melalui beberapa hadits yang mengatakan bahwa puasa Ramadhan adalah amalan wajib umat Islam.

Dalam hadis riwayat Ahmad Nasa'i dan Baihaqi dalam syu'abul iman Rasulullah bersabda yang artinya:

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, dimana Allah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kamu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan durhaka dibelenggu.

Di bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Barang siapa dihalangi mendapatkan kebaikannya, maka ia telah terhalangi.

Hadits Riwayat Bukhari Muslim Rasulullah bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Man shoma romadhona imanan wahtisaban, ghufirolahu ma taqoddama min dzanbihi

Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Hadits Riwayat Bukhari Hai Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah bersabda:

“صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Artinya: Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Syaban sampai tiga puluh hari

Itulah sebagian sejarah dan asal usul diwajibkannya puasa Ramadhan. Semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat buat kita semua. Aamiin.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Youtube Belajar Islam

Tags

Terkini

Terpopuler