7 Masjid Unik dan Terindah di Indonesia, Memukau Barokah, Nomor 2 Berkubah Emas Murni

16 Februari 2023, 16:34 WIB
7 Masjid Unik dan Terindah di Indonesia, Nomor 2 Berkubah Emas Murni /Instagram /@masjidinfo.id


KABAR BANTEN - Masjid merupakan  tempat ibadah umat Islam. Selain juga menjadi tempat ibadah umat Islam, masjid juga bisa digunakan sebagai kegiatan-kegiatan islam lainnya, misalnya dakwah, ceramah, siraman rohani dll.


Masjid yang didirikan saat ini di bangun dengan megah dan besar. Masyarakat juga sangat antusias apabila ada kegiatan dalam pembangunan masjid. Sehingga sekarang sudah banyak masjid yang megah dan indah.

Namun juga sangat disayangkan, masjid-masjid yang sudah sangat indah dan megah tersebut justru jamaahnya sedikit. Dan akan banyak jamaah ketika shalat Jum'at, Idul Adha, dan Idul Fitri saja.

Padahal diharapkan ketika shalat, shubuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya' jamaah yang shalat membludak. Mungkin karena sudah banyak musholla, sehinggah jamaah memilih yang lebih dekat dari tempat tinggal mereka.

Pembangunan masjid sekarang ini terlihat seperti berlomba-lomba untuk membuat sebuah masjid yang unik dan sangat indah. Para jamaah rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mewujudkan masjid yang mempunyai desain yang diimpikan.

Kira kira mana saja sih masjid yang mempunyai desain yang sangat unik dan indah dan megah yang ada di indonesia. Mungkin bisa juga dijadikan untuk destinasi wisata religi kedepannya.

Baca Juga: Cafe Kebon Cau Kota Serang, Ada Sawah, Saung, Lampu-lampu, Live Music, Epik Instagramable


Berikut daftar masjid yang kalian wajib datangi karena keunikan, kemegahan dan keindahannya seperti dikutip Kabar Banten dari Kanal YouTube Mr. Gendon.

 

1. Masjid Istiqlal - Jakarta

Istiqlal yang dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti masjid kemerdekaan, adalah sebuah masjid nasional yang berada di Jakarta Pusat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.

Masjid ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan masjid terbesar ke-6 di dunia dalam hal kapasitas jamaah.

Masjid Istiqlal dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia masjid Nasional Indonesia ini diberi nama Istiqlal. Berasal dari kata Bahasa Arab untuk arti kemerdekaan.

Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 22 Februari tahun 1978, oleh presiden Soekarno. Masjid Istiqlal terletak di sebelah Istana Merdeka dan Gereja Katedral Jakarta Katolik.

Masjid Istiqlal diarsiteki oleh Frederick Silaban, seorang Kristen Protestan yang dipercaya Presiden Soekarno sebagai perancang Masjid Istiqlal.


Dengan dinding dan lantai berlapis marmer dihiasi ornamen geometrik dari baja anti karat bangunan utama masjid ini terdiri dari 5 lantai dan satu lantai dasar bangunan utama.

Di tengah Masjid Istiqlal itu dimahkotai dengan kubah besar berdiameter 45 meter. Menara tunggal setinggi 96,66 m menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.

 

2. Masjid Dian Al Mahri - Depok

Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal dengan Masjid Kubah Emas adalah sebuah komplek masjid terbesar yang berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Selain menjadi tempat ibadah umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan diminati banyak orang karena kubahnya yang terbuat dari emas murni.

Karena luasnya wilayah dan aksesibilitas untuk umum, tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau tempat beristirahat. Masjid ini dibangun oleh Hajjah Dian Juriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten yang telah membeli tanahnya pada tahun 1996.

Pembangunan Masjid Dian Al Mahri telah dimulai pada tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini diresmikan untuk umum pada tanggal 31 Desember tahun 2006 bertepatan dengan Idul Adha kedua di tahun tersebut.

Masjid ini memiliki gaya arsitektur perpaduan antara arsitektur Arab, Persia dan India. Dengan luas 50 hektar bangunan ini menempati area seluas 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi dan memiliki 5 kubah dan 6 menara.

Masjid Al Mahri merupakan salah satu masjid terbesar se-Asia Tenggara.


3. Masjid Al-Irsyad - Bandung

Al Irsyad Masjid al-irsyad merupakan sebuah masjid yang terletak di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Indonesia.

Masjid ini dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2010. Bentuk masjid sekilas hanya seperti kubus besar lainnya bentuk bangunan Kubah di Arab Saudi.
Dengan konsep ini dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dinding.

Masjid Al Irsyad Bandung diresmikan pada 17 Ramadan 1431 Hijriyah, atau tanggal 27 Agustus tahun 2010 silam.

Desain masjid dirancang mirip Ka'bah warna dasarnya abu-abu. Penataan batu bata pada keseluruhan dinding terlihat sangat mengagumkan, batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid.

Pembangunan masjid ini diarsiteki oleh Ridwan Kamil. Ia menciptakan desain unik sebuah masjid yang memanfaatkan sinar matahari. Pembangunan masjid menghabiskan dana sebesar 7 miliar rupiah.

Desain arah kiblat terbuka dengan pemandangan alam, saat senja semburat matahari akan masuk dari bagian depan masjid yang tak berdinding itu.

Dilihat dari kejauhan akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca sebagai dua kalimat tauhid, Laa Illaha Illallah, Muhammadarosululllah. Artinya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

Masjid Al Irsyad Bandung ini memiliki luas sekitar 1.871 m2 hanya memiliki 3 warna, yaitu hitam, putih dan abu-abu. Masjid ini mampu menampung sekitar 1500 jamaah.

 

4. Masjid Agung Jawa Tengah - Semarang

Masjid Agung Jawa Tengah adalah masjid yang terletak di Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai. Secara keseluruhan pada tahun 2006 masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektar.

Masjid Agung diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 14 November t 2006.

Masjid Agung Jawa Tengah merupakan masjid Provinsi Jawa Tengah, yang keberadaan bangunan masjid ini tak lepas dari masjid besar Kauman Semarang.

Pembangunan masjid Agung Jawa Tengah berawal dari kembalinya tanah Banda harta wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang, yang sekian lama tak tentu rimbanya.

Masjid besar Kauman Semarang berawal dari proses tukar guling tanah wakaf masjid Kauman seluas 119.127 hektar yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama, Departemen Agama, Jawa Tengah.

Dengan alasan tanah itu tidak produktif, oleh BKM tanah itu ditukar guling dengan tanah seluas 250 hektar di Demak, lewat PT Sambirejo.

Kemudian berpindah tangan ke PT Tensindo milik Cipto Siswoyo pada tanggal 6 Juni 2001. Gubernur Jawa Tengah membentuk tim koordinasi pembangunan masjid Agung Jawa Tengah, untuk menangani masalah-masalah, baik yang mendasar maupun teknis.

Tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama RI, Said Agil Husain Al Munawar dan Gubernur Jawa Tengah saat itu Mardiyanto, pada 6 September 2002.

Masjid ini mampu menampung jamaah sekitar 10.000 orang. Menelan biaya sekitar Rp. 198.692.342.000.

 

5. Masjid Menara Kudus - Kudus

Masjid Menara Kudus atau yang memiliki nama resmi Masjid Al Aqsa Menara Kudus adalah masjid kuno yang dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 masehi, atau 956 Hijriyah.

Masjid ini berlokasi di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ada keunikan dari masjid ini karena memiliki menara yang berupa bangunan candi serta pola arsitektur yang memadukan konsep budaya Islam dengan budaya Hindu-Budhis, sehingga menunjukkan terjadinya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa.

Masjid yang dapat menampung kurang lebih 2000 jamaah ini biasanya dikunjungi untuk beribadah, sekaligus ziarah ke makam Sunan Kudus yang terletak di sisi barat kompleks Masjid Menara Kudus.

Selain itu masjid ini menjadi pusat keramaian pada festival Dandangan yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan suci Ramadan. Berdirinya Masjid Menara Kudus tidak terlepas dari peran Sunan Kudus sebagai penggagas dan pendiri.

Sebagaimana Wali Songo yang lainnya, Sunan Kudus menggunakan pendekatan kultural budaya dalam berdakwah. Ia mengadaptasi dan melakukan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat yang telah memiliki budaya mapan dalam pengaruh agama Hindu dan Budha.

Akulturasi budaya Hindu dan Budha dalam dakwah Islam yang dilakukan Sunan Kudus, terlihat jelas pada arsitektur dan konsep bangunan masjid ini. Mulai didirikan pada tahun 956 hijriah atau 1549 maseh.

Hal ini didasarkan pada inskripsi berbahasa Arab yang tertulis pada prasasti Batu berukuran lebar 30 cm dan panjang 46 cm yang terletak pada menara masjid.

Peletakkan batu pertama menggunakan batu dari Baitul Maqdis di Palestina, oleh karena itu masjid ini kemudian dinamakan Masjid Al-Aqsa.

Masjid Menara Kudus ini memiliki 5 pintu sebelah kanan, dan 5 pintu sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah, pintu besar terdiri dari 5 buah dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada 8 buah.

Namun masjid ini tidak sesuai aslinya karena lebih besar daripada semula. Pada tahun 1918 yang telah direnovasi. Di dalamnya terdapat kolam yang merupakan padasan kuno.

Masjid ini terdapat dua bendera yang terletak di kanan dan kiri tempat khatib membaca khutbah. Serambi depan masjid terdapat gapura Paduraksa, yang dikenal jamaah sebagai Lawang Kembar.

Di komplek masjid juga terdapat pancuran untuk wudu yang berjumlah 8 buah. Di atas pancuran itu diletakkan arca jumlah 8, pancuran konon mengadaptasi kebudayaan Budha.

 

6. Masjid Baiturrahman - Banda Aceh

Masjid Baiturrahman Banda Aceh adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh Indonesia.

Masjid ini dibangun pada tahun 1879 dan merupakan simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh.

Masjid ini adalah landmark Kota Banda Aceh, sejak era Kesultanan Aceh, yang selamat dari bencana gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 silam.

Masjid yang diarsitekturi oleh Gerrit van Bruins, seorang kapten angkatan darat Belanda, memiliki gaya arsitektur Timur Tengah.

Masjid yang dapat menampung kurang lebih 30.000 jemaah memiliki 7 buah kubah dan delapan menara, awalnya masjid yang asli dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa masjid yang asli dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alauddin Mahmudsyah yang sedang berkuasa pada saat itu.

Status masjid ini sebagai masjid kerajaan yang menampilkan atap jerami berlapis-lapis yang merupakan fitur khas arsitektur Aceh.

Kemudian ketika kolonial Hindia Belanda menyerang kesultanan Aceh pada tanggal 10 April tahun 1873, masyarakat Aceh menggunakan bangunan masjid yang asli sebagai benteng pertempuran dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid.

Pasukan Royal Belanda pun membalas dengan menembakkan pada atas jerami masjid dan masjid pun terbakar.

Jendral Belanda yang memimpin pada waktu itu menyesal, dan untuk permintaan maaf lalu pada tanggal 9 Oktober tahun 1879 kerajaan Belanda membangun kembali masjid ini sebagai pemberian dan untuk mengurangi kemarahan rakyat Aceh.

Konstruksi pembangunan dimulai pada tahun 1879, ketika peletakan batu pertama, oleh Tengku Adil Malikul Adil yang kemudian menjadi imam pertama masjid.

Pembangunan masjid diselesaikan pada tanggal 27 Desember tahun 1881, ketika masa pemerintahan Sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah.

Banyak orang Aceh yang awalnya menolak untuk beribadah di Masjid Baiturrahman yang baru ini karena dibangun oleh orang Belanda yang dianggap sebagai musuh mereka. Namun sekarang masjid ini telah menjadi kebanggaan masyarakat.

Kubah baru ditambahkan pada tahun 1982 hingga saat ini Masjid Baiturrahman termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.

Masjid ini selamat dari peristiwa gempa bumi dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, yang hanya mendapatkan sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu menara juga mengalami sedikit keretakan dan menjadi sedikit miring akibat gempa bumi tersebut.

Disaat kejadian bencana alam tersebut, masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali pada 2 minggu kemudian.

 

7. Masjid 99 kubah ( Asmaul Husna ) - Makassar

Masjid 99 kubah atau yang lebih dikenal dengan masjid Asmaul Husna adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 2017 dan diresmikan pada tahun 2022.

Masjid ini mampu menampung 13.000 jamaah, merupakan masjid yang tergolong unik di Indonesia. Terletak di Center Poin of Indonesia, Tanjung Bunga.

Masjid yang menggunakan banyak warna ini, menghabiskan dana lebih dari Rp160 miliar. Tidak hanya dana yang besar, waktu yang dibutuhkan untuk membangun masjid berkubah 99 ini juga tidak sedikit mengingat detailnya terbilang rumit.

Arsitektur masjid ini dirancang oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Dengan konsep desain masjid ini klasik modern, futuristik dan juga bentuknya unik, mengusung tema Asmaul Husna.

Ridwan Kamil bekerja sama dengan arsitek lokal bernama Muhammad Mursif untuk membuat sebuah bangunan sebelumnya.

Arsitek setempat juga bertemu langsung dengan Ridwan Kamil sebelum masjid tersebut akhirnya dibangun dengan desain yang disepakati bersama dan menggunakan 99 kubah dalam bangunannya berbeda dengan masjid-masjid yang biasa dijumpai.

Baca Juga: Michael's Garden Alam Sutera Kota Tangerang, Resto Unik, Berkonsep Nature yang Glamour, Hits Abis

Itulah 7 masjid terindah di Indonesia. Semoga bermanfaat.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mr. Gendon

Tags

Terkini

Terpopuler