Indonesia Tersirat Dalam Al Qur'an, Ini Fakta dan Sejarah Islam Masuk ke Nusantara

6 Agustus 2023, 11:40 WIB
Ilustrasi terkait Indonesia tersirat dalam Al Qur'an dan sejarah masuknya Islam ke Indonesia. /Pexels/Pir-Sumeyra

KABAR BANTEN - Mendengar nama Indonesia tentunya kita semua langsung membayangkan akan sebuah negara yang indah, subur dan makmur.

 

Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan negaranya pada tahun 1945, tepatnya bulan Agustus dan tanggal 17 sebagai tanggal lahirnya sebuah negara bernama Indonesia.

Hingga muncul pertanyaan, mengapa namanya harus Indonesian?

Baca Juga: Dibalik Kokohnya Kesultanan Banten, Ada Peran 2 Panglima Perang Mantan Punggawa Elit Pajajaran

Tentunya apabila pertanyaan tersebut diarahkan menggunakan kitab suci Al Qur'an dan Hadist sebagai pedoman, maka akan terjawab karena Indonesia tersirat dalam Al Qur'an.

Sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui YouTube KBCT Channel, berikut ini penjelasan tentang sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia dan ternyata Indonesia tersirat dalam Al Qur'an.

Kata Indonesia memang unik sekaligus menakjubkan, sekalipun fakta sejarah nama Indonesia tidak merujuk pada akronim inisial nama-nama ke 9 wali atau yang lebih dikenal Wali Songo.

Namun sebutan kata Indonesia tersirat di dalam kitab suci Al Qur'an, untuk mengecek kebenaran bahwa kata Indonesia tersirat dalam Al Qur'an atau hanya kebetulan saja atau memang ada restu dari ilahi sesuai dengan apa yang tersirat dalam Al Qur'an.

Mari kita hitung abjat kata Indonesia dengan nilai bobot urutan huruf abjad kita beri contoh urutan abjad berdasarkan angka A=1 B=2 C=3 dan seterusnya maka I=9, N=14, D=4, O=15, N=14, E=5, S=19, I=9, A=1.

Dari semua angka dari kata Indonesia yang tertera ternyata hanya muncul angka 1945 tidak angka lain selain itu.

Tentu ini bukan sebuah kebetulan, apakah mungkin ini adalah kehendak dan karunia dari Allah SWT.

Nah sekarang kita coba jumlahkan semua angka dari kata Indonesia ternyata jumlahnya 90, apabila mengacu pada kitab suci Al Qur'an maka angka 90 adalah nomor urut dari surat Al Balad yang berarti negeri atau negara yang terdapat pada ayat pertama surat Al Balad ini.

Selanjutnya yang dimaksud kota dalam ayat ini adalah Kota Mekkah tentunya kenyataan ini bukanlah suatu hal yang kebutulan semua yang terlihat dan terjadi di dunia ini adalah karunia yang maha kuasa yang sangat luar biasa.

Dan keberadaan negeri ini sudah diprediksi oleh para ulama zaman dulu dengan berdasarkan pada sebuah nubuwah yang dianggap sebagai hadis Nabi bagi sebagian kalangan ulama.

Bahwa akan ada negeri di atas awan yang bernama Samudra yang dikelilingi air dan menghasilkan banyak ulama dan ternyata negeri itu adalah negeri Indonesia.

Selain itu keberadaan Indonesia tersirat dalam Al Qur'an juga telah disebut oleh Rosulullah SAW, di dalam sejarah Melayu dan hikayat raja Pasai terdapat sebuah hadis yang menyebutkan Rosulullah menyuruh para sahabat untuk berdakwah di suatu tempat bernama Samudra yang akan terjadi tidak lama lagi dikemudian hari.

Pada zaman Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika sedang hajat hadrat yang mulia itu maka beliau bersabda pada para sahabat di Mekkah bahwa sepeninggalku nanti ada sebuah negeri di atas angin Samudra namanya, apabila didengar kabar negeri itu maka aku suruh engkau untuk menyediakan sebuah kapal membawa perkakas dan bawalah orang-orang di dalam negeri itu masuk Islam serta mengucapkan dua kalimat syahadat.

Maka akan dijadikan oleh Allah SWT di dalam negeri itu banyak wali Allah di dalam nya.

Selain itu ada juga catatan dari ahli sejarah yang menginformasikan masa kenabian dan kerajaan zaman dahulu.

Rosulullah wafat sekitar tahun 632 Masehi kemudian Sriwijaya berdiri sekitar tahun 500 sampai 670 Masehi dan Samudra Pasai berdiri sekitar tahun 1267 Masehi.

Sriwijaya yang usianya 600 tahun lebih tua dari Samudera Pasai logisnya tentu lebih dahulu memeluk agama Islam.

Untuk kita pahami di wilayah Aceh sebelum kerajaan Samudera Pasai kita mengenal keberadaan Kerajaan Jumpa dan pesisir pulau barat Sumatera kita mengenal Kota Pelabuhan Barus, ada sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai di Barus batu nisannya tertulis Syekh Ruknuddin wafat tahun 672 Masehi ini memperkuat dugaan bahwa komunitas muslim di Barus sudah ada pada era itu.

Kemungkinan wilayah Jumpa, Barus dan Sriwijaya merupakan wilayah negeri-negeri awal masuknya Islam di Nusantara.

Baca Juga: Inilah Beberapa Kitab dan Karomah Syekh Nawawi Al Bantani yang Sangat Luar Biasa

Tetapi dari ketiga kerajaan ini yang dikenal memiliki wilayah yang cukup luas dan disebut sebagai negara maritim atau Samudra terbesar adalah Kerajaan Sriwijaya.

Kemaharajaan Sriwijaya telah ada sejak 671 Masehi sesuai dengan catatan Itseng, sementara dari prasasti kedukan bukit pada tahun 682 Masehi diketahui inperium ini dibawah kepemimpinan Dapuntha Hyang Jaya Nasa.

Diperkirakan pada sekitar tahun 500 Masehi cikal bakal Kerajaan Sriwijaya sudah mulai berkembang di sekitar wilayah bukit Siguntang dan masa ke emaan Sriwijaya sebagai negara maritim terbesar di Asia Tenggara terjadi pada abad ke 9 Masehi, pada masa itu Sriwijaya telah menguasai dihpir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara antara lain Sumatra, Jawa, Semenanjungmalaya, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Pilipina.

Sriwijaya juga mendominasi selat Malaka dan selat Sunda yang menjadikan nya sebagai dalih rute perdagangan rempah-rempah dan perdagangan lokal.

Selain batu nisan Syekh Ruknuddin masih ada sekian ratus bukti arkeologis lainnya yang memperkuat wilayah Barus sebagai pintu masuk Islam ke Nusantara.

Bahkan wilayah Barus mrnjadi pemukiman muslim Arab pertama di Nusantara gelombang masuknya Islam ke Barus berlangsung jauh sebelum Dinasti Sisingamangaraja dipertengahan tahun 1500.

Saat kota itu masih menjadi kota pelabuhan besar di Sumatera Utara dengan hasil bumi kapur Barus.

Nama Barus sudah disebut-sebut dalam literatur Arab, India, Tamil, Yunani, Sria, Armenia, dan China.

Sebuah peta kuno yang dibuat Claudius Tolones seorang gebernur kerajaan Yunani yang berpusat di Eksandria Mesir pada abad ke 2 Masehi menyebutkan bahwa Barusai atau Barus sebagai penghasil kapur barus.

Bahkan dikisahkan bahwa kapur barus yang diolah dari kayu kamper dari wilayah Kota Barus telah dibawa ke Mesir untuk pembalseman mayat di zaman kekuasaan Fir'aun sejak Ramses 2 atau sekitar 5000 tahun sebelum Masehi.

Kontak Barus dengan Timur Tengah telah berlangsung sejak periode awal Islam, literatur kuno Tiongkok bahkan menyebutkan pemukiman muslim Arab di Barus atau pesisir Sumatera sudah ada sejak 625 Masehi.

Pada tahun 662 Masehi Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah sejak itu Rosulullah lebih leluasa melakukan dakwah Islam termasuk mengirimkan sejumlah duta Islam ke berbagai wilayah pada periode inilah Islam masuk ke Nusantara sehingga masuk akal jika literatur kuno Tiongkok menyebut bahwa pada tahun 625 Masehi atau 7 tahun sebelum Rosulullah meninggal pada tahun 632 Masehi telah ada komunitas muslim di Barus.

Hingga pada akhirnya pada abad ke 15 Barus mulai hilang dalam peta pelayaran dunia setelah dikuasai oleh Portugis yang selalu menyerang para pedagang muslim yang hendak berniaga ke Barus, kemudian pusat perdagangan pun akhirnya berpindah ke Selat Malaka.

Allah SWT menciptakan bumi dengan sangat sempurna sebagai tempat hidup manusia, hewan, tumbuhan secara berdampingan.

Allah SWT hanya meminta makluknya taat kepadaNya saja dan menjaga kelestarian bumi ini.

Baca Juga: Terlanjur Melanggar Sumpah Atas Nama Allah? Begini Cara Menebusnya Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

Bumi Nusantara Indonesia ini terdiri dari 70 persen wilayah lautan dan 30 persen wilayah daratan karena seluruh wilayahnya digenangi air laut yang berwarna biru maka bumi disebut juga sebagai pelanet biru.

Indonesia mempunyai 17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang ke dua di dunia, dan menurut data Esion Depelopmen 2009 menunjukkan bahwa wilayah pesisir Indonesia merupakan rumah untuk ribuan spesies yang berada didalam laut.

Itulah sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia dan ternyata Indonesia tersirat dalam Al Qur'an surat Al Balad, entah itu secara kebetulan atau karunia dari Allah SWT, wawllahu alam.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube KBCT Channel

Tags

Terkini

Terpopuler