Peringatan Isra Mikraj, Akademisi UIN Banten : Kisah Cinta Satu Malam Rasulullah

- 11 Maret 2021, 22:11 WIB
Potret akademisi UIN SMH Banten, Rohman.
Potret akademisi UIN SMH Banten, Rohman. /Dokumentasi Rohman

"Mereka berdua sebagai penyokong dakwah Nabi sampai meninggal dunia, sehingga Nabi Muhammad merasakan kesedihan yang dalam," kata Rohman.

Kesedihan Nabi Muhammad ini direspon cepat dijawab oleh Allah SWT dengan mengisrakan atau melakukan perjalanan di malam hari untuk menyaksikan kebesaran Allah di bumi.

Baca Juga: Buruan Daftar! SPAN PTKIN UIN SMH Banten Dibuka, Begini Cara Daftar berikut Syaratnya!

"Lalu mengmikrajkan atau menanjak hingga langit ke Sidratul Muntaha hingga ke Arsy, dimana beliau menerima wahyu untuk menjalankan sholat lima waktu," ujar pria yang tambun berkcamata itu.

Dari kisah ini, lanjut Rohman, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil ibrahnya. Pertama, Allah SWT selalu memperhatikan hambanya yang sholeh dan istiqomah dalam menjalankan perintah agama.

"Sehingga seberat apapun beban yang dihadapi insya Allah akan ada jalan keluarnya. Juga Isra Mikraj mengajarkan bahwa kehebatan dan kekuatan manusia itu tidak berarti di hadapan ciptaan Allah yang maha Agung," tuturnya.

Baca Juga: Menggemaskan! Obati Trauma Pasca Bencana, Mahasiswa UIN Banten Jadi Badut untuk Berbagi Keceriaan

Kedua, Rohman memperjelas dengan berharap peristiwa Isra Mikraj dapat menambah keimanan terhadap kebenaran ajaran Islam sekaligus semangat untuk mempraktekkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

"Esensinya, Isra Mikraj ngajarkan umat Muslim untuk senantiasa mengingat Allah dan beribadah kepadaNya melalui pelaksanaan ibadah Sholat lima waktu," katanya menutup.***

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah