Haedar Nashir: Perspektif Islami Kiai Ahmad Dahlan, Islam yang Membangun Peradaban

- 18 Juli 2021, 09:44 WIB
Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah
Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah /Tangkapan layar Instagram @haedarnashirofficial

KABAR BANTEN - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan organisasi Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan dalam perspektif Islami yakni Islam yang membangun peradaban.

Diketahui, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 8 Zulhijjah 1330 H. Pada Ahad 8 Zulhijjah 1442 H Muhammadiyah genap berusia 112 tahun.

KH Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868 dan wafat pada 23 Februari 1923 dan memimpin Muhammadiyah selama 11 tahun.

Baca Juga: Ribuan Masjid Tiadakan Salat Idul Adha, Menag Gandeng Ormas Beri Pemahaman, KH.Embay: Jaga Jiwa Hukumya Wajib

KH Ahmad Dahlan merupakan tokoh pembaharu Islam di Indonesia yang membangun Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

"Jadi sejak awal itu Kiai Dahlan dengan kecerdasannya, kealimannya, dan keshalihannya menghayati ayat ini lalu lahirlah Muhammadiyah. Dengan kata lain Muhammadiyah itu berdiri dalam satu desain yang Islami dan Islaminya itu adalah Islam yang membangun peradaban,” jelas Haedar Nashir dalam Kuliah Umum STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jumat 16 Juli 2021 dikutip Kabar Banten dari lamam muhammadiyah.or.id.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Novel Karya Eduard Douwes Dekker, Soekarno Terinspirasi Cerita Multatuli

Haedar Nashir menjelaskan Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah setelah memaknai ayat 104 dan 110 Surat Ali Imran.

Menurut Haedar, KH Ahmad Dahlan mengungkap dalam ayat itu dijelaskan ciri pengikut nabi Muhammad yang paling ideal.

“Karena meniru Nabi Muhammad, maka Islaminya itu bukan soal yang kecil-kecil seperti cara makan, cara berpakaian, bahkan soal ubudiyah saja waktu itu belum jadi perhatian Kiai Dahlan," tuturnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 1442 H, Presiden Jokowi Beli Sapi Limosin 1,2 Ton di Kota Cilegon, Harganya Fantastis

"Soal tata caranya itu kan baru Tarjih tahun 1927 berdiri untuk tahu mana yang betul-betul Nabi mencontohkan dan tidak. Maka saat itu sebenarnya tidak ada istilah gerakan TBC di Muhammadiyah. Itu sejak awal berdiri tidak ada. Itu teori ke belakang, label saja di belakang hari saja,” katanya lagi.

Haedar mengatakan atas alasan itulah Muhammadiyah menurutnya berusaha menciptakan Indonesia sebagai negara berperadaban tinggi atau Al Madinah Al Munawarah melalui pembangunan amal usaha pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga menggerakkan perempuan dalam kehidupan kebangsaan.

Baca Juga: Ini 6 Nasihat Ulama Hadapi Virus Corona

“Maka kan Kiai Dahlan tidak mengurus hal-hal yang kecil itu (pakaian, cara makan, dll). Ya bukan itu tidak penting tapi saat itu dan dalam konteks membangun Al Madinah Al Munawaroh tadi memang harus membangun pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan ekonomi kemudian literasi lewat suara Muhammadiyah, gerakan perempuan, gerakan pengorganisasian haji, gerakan pengorganisasian zakat itu kan luar biasa. Dan itulah Islami dalam perspektif Kiai Dahlan yang kemudian kita teruskan sampai saat ini,” jelasnya.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan KH Ahmad Dahlan mengatakan Kiai Ahmad Dahlan dapat meletakkan dasar-dasar pembaharuan Islam yang luar biasa.

Baca Juga: Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Dilakukan Tiga Hari Sebelum Idul Adha 1442 H, Ini Waktu dan Bacaan Niatnya

"Jasanya untuk kita sekarang ini menjadi bagian dari keteladanan bagi kita semuanya," tuturnya.

Menurut Mu'ti, Kiai Ahmad Dahlan berhasil menjadi sosok panutan bagi warga Persyarikatan, karena nilai-nilai kemajuan yang dimilikinya meluaskan gerak Islam dan Muhammadiyah hingga berbagai penjuru termasuk ke berbagai belahan dunia.

“Jika seorang itu beramal dengan ikhlas, beramal secara tulus maka akan ada banyak orang yang mengikuti apa saja yang kita lakukan, mendengarkan apa yang kita ucapkan, bahkan memperjuangkan apa yang kita lakukan,” ucap Abdul Mu’ti.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah