Awal Mula Perhitungan Tahun Baru Islam, Berawal dari Surat Umar bin Khattab tanpa Angka, Inilah Maknanya

- 8 Agustus 2021, 20:42 WIB
Ilustrasi pemandangan santri peringati Tahun Baru Islam, yang awal mula perhitungannya dalam sejarah berawal dari surat Umar bin Khattab.
Ilustrasi pemandangan santri peringati Tahun Baru Islam, yang awal mula perhitungannya dalam sejarah berawal dari surat Umar bin Khattab. /Dok. Kabar Banten

KABAR BANTEN - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah yang jatuh pada 10 Agustus 2021 dalam kalender masehi, dalam sejarahnya bermula di masa Umar bin Khattab.

Saat itu sekitar 6 tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, salah satu riwayat menyebutkan Umar bin Khattab mendapat surat balasan yang isinya terdapat kritikan atas suratnya terdahulu yang dikirim tanpa angka.

Membaca kritikan itu, Umar bin Khattab bermusyawarah dengan para sahabat. Hasilnya, mereka pun berijma untuk menjadikan momentum terjadi peristiwa hijrah Rasul sebagai awal mulai perhitungan tahun dalam Islam.

Baca Juga: 20 Link Download dan Cara Pasang Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kalbar.kemenag.go.id , masyarakat Arab sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, mengenal tahun dengan menamai peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut.

Misalnya kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang menggunakan gajah sebagai kendaraan perangnya.

Sistem kalender qomariyah berdasarkan peredaran bulan, konon sudah dikenal bangsa Arab sejak lama. Demikian pula jumlah dan nama 12 bulan dalam setahun, mereka telah menggunakan bulan Muharram sebagai bulan pertamanya dan Dzulhijjah sebagai bulan ke 12 sebelum masa kenabian.

Jadi nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah, telah digunakan sebelumnya sejarah Tahun Baru Islam. Penggunaan bulan qomariyah juga sesuai firman Allah:

“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui”. (QS.Yunus ayat 5).

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: kalbar.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah