Berjalan beberapa waktu kemudian, wabah kembali menyerang dan mereka semua lari tanpa terkecuali mencari keselamatan diri.
Sesampainya di sebuah lembah antara dua gunung besar, Tuhan memerintahkan dua malaiakat yang berada di atas dan di bawah lembah, untuk mencabut nyawa.
Dua malaikat tersebut mencabut nyawa mereka tanpa terkecuali. Hingga berjalannya waktu, jasad mereka dimakan tanah hingga tersisa tulang-tulang yang berserakan.
Sampai suatu ketika, seorang nabi bernama Hizqil yang berjalan melewati lembah tersebut, takjub dan heran melihat tulang berserakan.
Kemudian Tuhan memberinya wahyu. Hizqil berkata “Hai tulang-tulang, Tuhan memerintakhan kalian untuk kembali menyatu.”
Semua tulang itu pun menyatu menjadi jasad seperti sediakala tanpa daging dan darah.
Hizqil pun kembali menyeru “Pakailah daging untuk menutupimu dan bangkitlah".
Tulang-tulang itu pun berbalut daging dan bangkit kembali dengan arwahnya masing-masing, dan semua kembali ke daerahnya semula.
Itulah mati suri yang berarti kehidupan kedua setelah kematian pada masa Hizqil.
Itulah mati suri menurut Islam, yang bisa dialami siapa saja. Namun bagaimana menurut medis?.