100 Hari Jelang Kematian, dari Ujung Rambut hingga Kaki Bergetar, Menurut Imam Al-Ghazali

- 28 November 2021, 23:09 WIB
Ilustrasi 100 hari jelang kematian, menurut Imam Al Ghazali.
Ilustrasi 100 hari jelang kematian, menurut Imam Al Ghazali. /Pixabay

Namun kematian mendadak juga sering terjadi di sekitar kita, masih menjumpai sanak saudara atau tetangga di pagi hari, namun ternyata di sore hari mereka sudah berpulang tanpa mengalami sakit sebelumnya.

Tentu semua adalah ketentuan dari Allah Yang memberikan kehidupan dan kemudian mewafatkan.

Manusia sedikit pun tidak memiliki daya upaya untuk menghindar atau menunda terjadinya kematian.

Allah SWT berfirman: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A’raf: 34).

Kematian mendadak tentu menjadi fenomena yang patut diwaspadai agar tidak menimbulkan penyesalan di alam kubur nanti.

Dalam beberapa riwayat, banyaknya kematian mendadak merupakan tanda akhir zaman yang ternyata sudah sering kita temui saat ini.

Sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kematian kapanpun ajal menjemput.

Berserah diri kepada Allah dan memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya melalui peningkatan keimanan maupun ketakwaan serta akhlak yang lebih baik lagi akan menjadikan kita lebih tenang dan damai dalam menghadapi kematian.

Baca Juga: Kematian Husnul Khotimah, Akhir Hidup yang Baik, Bagaimana Cara Menggapainya?

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR. Ath-Tabrani).***

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah