Network
KABAR BANTEN - Diantara banyaknya sejarah tentang bulan Rajab dalam kalender Islam, Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW masih bakal terus dikenang sepanjang masa.
Selain sebagai penentuan jumlah rakaat dalam ibadah Salat umat Islam, peristiwa Isra dan Miraj di bulan Rajab ini ada pelajaran yang sangat berharga dari baginda Nabi Muhammad SAW saat itu.
Ya, Nabi Muhammad atau Rasulullah SAW ketika melaksanakan Isra dan Miraj di hari ke-27 bulan Rajab itu secara kasat mata dapat menembus ke Arsy (langit ke tujuh), lalu kembali ke dunia dalam waktu sekejap.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Memperbesar Kemaluan Menurut Pandangan Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya
Dalam pengertian sederhananya, Isra berasal dari kata "Saro" bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW bersama Jibril dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina) pada bulan Rajab.
Sedangkan Miraj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Miraj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk naik dari bumi menuju ke atas langit (Arsy) di waktu yang sama, bulan Rajab.
Sulit dipercaya memang jika dilihat memakai nalar logika manusia. Wajar kalau dikisahkan pada saat itu, hanya Abu Bakar lah yang mempercayai atau mengimani Nabi Muhammad SAW telah melakukan Isra dan Miraj di bulan Rajab tersebut.
Lalu kemudian Abu Bakar diberkahi gelar (As-Shidiq atau orang kepercayaan Rasulullah SAW) di bulan yang dimuliakan oleh Allah, yakni bulan Rajab.
Dilansir Kabar Banten dari berbagai sumber, bahkan Nabi Muhammad SAW menceritakan kisahnya dalam sebuah hadits, bahwa beliau ketika Isra dan Mikraj di bulan Rajab tersebut berjumpa dengan orang-orang yang baru diambil nyawanya di dunia.
