Network
KABAR BANTEN-Betapa ngeri dosa judi, yang dalam terminologi agama diartikan sebagai transaksi dua belah pihak untuk kepemilikan suatu benda atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain.
Dalam Alquran, disebut maisir atau permainan yang di dalamnya mengandung taruhan atau ada untung rugi adalah haram dan termasuk judi.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, segala bentuk permainan yang didalamnya dipersyaratkan jika salah seorang pemain menang dan mengambil keuntungan dari pemain yang kalah atau sebaliknya, maka termasuk judi yang diharamkan.
Penting diketahui, judi bahkan digandengkan dengan khamr, berkurban untuk berhala dan mengundi nasib.
Baca Juga: PAKBOY: Ketagihan Judi Online, Pak Boy Lakukan KDRT Gegara Selly tak Mau Belikan Coin Slot
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).
Judi atau qimar dengan khamr, al anshab dan al azlam, merupakan perkara-perkara yang tidak diragukan lagi keharamannya.
Bukan hanya itu, judi juga disebut dengan rijs atau najis. Allah terkadang menyebut berhala dengan rijs, seperti dalam firman-Nya:
