Esensi Tradisi 'Rajaban' Pada Bulan Rajab di Banten, Memperingati Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

- 10 Februari 2022, 16:40 WIB
Sejumlah masyarakat menengadah dalam acara peringatan Isra dan Mikraj tahun lalu.
Sejumlah masyarakat menengadah dalam acara peringatan Isra dan Mikraj tahun lalu. /Kabar Banten/Azzam Miftah

KABAR BANTEN - Seperti yang telah kita ketahui, peristiwa Isra Miraj adalah momen perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha di malam hari dan naiknya ke langit bertemu Allah SWT pada bulan Rajab.

Itu semua beliau lakukan hanya dalam satu malam di hari ke-27 bulan Rajab, tercatat dalam sejarah sehingga banyak umat Islam yang memperingatinya dengan menyebut "Rajaban", di Indonesia.

Setelah 14 abad berlalu, kejadian Isra Miraj telah bergeser dari sekadar peristiwa, menjadi ritual dan peringatan yang disebut Rajaban tersebut.

Baca Juga: Ini Keistimewaan Sifat Malu Agar Terhindar dari Murka Allah, Kata Ustadz Abdul Somad dan Khalid Basalamah

Mengingat pentingnya peristiwa tersebut, umat muslim di seluruh dunia turut memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW yang hingga mendapatkan perintah Salat lima waktu di malam Isra Miraj hari ke-27 bulan Rajab.

Dewasa ini, cukup banyak warna-warni kegiatan perayaan Isra Miraj yang dilakukan oleh umat muslim di Indonesia. Walaupun tidak semeriah Hari Raya Idul Fitri ataupun Idul Adha.

Penasaran bukan? Apa saja bentuk-bentuk perayaan atau tradisi unik yang dilakukan umat muslim di berbagai belahan dunia khususnya Indonesia?

Jangan jauh-jauh dahulu, kali ini Kabar Banten akan membahas tradisi Rajaban di bulan Rajab dulu yak, berikut penjelasannya.

Berbicara tradisi masyarakat indonesia tentu tidak sulit menemukan hal yang unik dari negeri yang kaya akan budaya ini.

Kita bisa menjumpai berbagai daerah di indonesia yang memiliki tradisi berbeda untuk memperingati Isra Mikraj, yakni contohnya Rajaban di Banten.

Khusus di Provinsi Banten (Jawa Barat atau Suku Sunda) biasanya dinamakan dengan Rajaban Isra Mikraj.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Memperbesar Kemaluan Menurut Pandangan Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya

Dilansir Kabar Banten dari berbagai sumber, esensi tradisi Rajaban yang dilakukan oleh masyarakat beramai-ramai mengadakan ritual keagamaan untuk mengenang Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan keajaiban.

Bahkan, sejumlah masyarakat juga menggelar pengajian serta memperbaiki gerakan ibadah Salat dan menghadirkan hati yang bersih dalam Salat tersebut.

Karena menurut beberapa sesepuh, sejarawan atau tokoh masyarakat meyakini bahwa jika masyarakat bersatu, arah pembangunan dan perekonomian akan berjalan selaras antara kebutuhan dengan apa yang direncanakan pada bulan Ramadan untuk memenuhi kebutuhan warga.

Namun esensi dari kesemuanya sama, yaitu sebagai sebuah pengingat peristiwa agung, tatkala Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Makah ke Palestina (isra), kemudian naik (Miraj) hingga ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT.

Rajaban sering kali menjadi momentum acara untuk bersua bersama masyarakat sekitar. Mulai dari anak-anak, remaja, bapak-bapak, ibu-ibu, hingga para sesepuh kampung turut menyemarakkan acara tersebut.

Puncak acara peringatan Rajaban biasanya diakhiri dengan Muludan (tabligh akbar) di mesjid pusat pada malam 27 Rajab.

Isi dalam acaranya, tetap mengingatkan kembali bahwa Isra Mikraj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya menjelaskan Isra Mikraj terdiri dari dua bagian perjalanan utama yaitu perjalanan ke masjid terjauh (Isra) dan ke surga (Miraj).

Baca Juga: Termasuk Bulan Rajab, Ini 5 Waktu Terbaik Menikah Menurut Penanggalan Jawa

Dalam tradisi rajaban masyarakat perlu bersyukur kepada Tuhan yang telah mengirimkan kita seorang pemimpin akhir zaman, Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari kegelapan menuju cahaya kehidupan yang terang benderang.

Tanpa kehadiran Nabi Muhammad SAW, masyarakat Indonesia tidak mengetahui cara berkomunikasi dengan Allah SWT untuk menyampaikan kebutuhan, curhat, dan bersyukur sehingga perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad sungguh luar biasa.

Itulah makna dan esensi dari tradisi Rajaban dan peringatan Isra Miraj di Banten dari berbagai sumber yang telah dirangkum oleh Kabar Banten.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah