KABAR BANTEN - Jelang menghadapai bulan suci Ramadan, masyarakat Indonesia biasa melakukan munggahan.
Acara munggahan jelang Ramadan tersebut biasanya dilakukan dengan beragam cara, salah satunya berkumpul bersama keluarga atau teman-teman, kemudian sambil makan bersama.
Munggahan bukan hal baru di Indonesia, namun sudah sejak lama dilakukan.
Baca Juga: Saat Jadi Korban Kekerasan Seksual, Ini yang Harus Dilakukan
Namun bagaimana sebenarnya hukum munggahan, dan apakah itu termasuk tradisi atau Syariat Islam?
Dikutip Kabar Banten dari YouTube Indosiar Visual Mandiri Senin 28 Maret 2022, Penceramah Kondang Mamah Dedeh memberikan penjelasan terkait hukum munggahan serta apakah termasuk tradisi atau Syariat Islam.
Mamah Dedeh mengatakan, munggahan adalah tradisi budaya bukan keagamaan. Sebab dalam Islam tidak ada kata munggahan.
Budaya munggahan berasal dari orang Jawa barat atau Sunda.
Munggah atau unggah artinya naik ke derajat lebih tinggi.
Baca Juga: Janjikan Nilai Ekonomi yang Tinggi, 12 Kecamatan di Pandeglang Tanam Pohon Sengon