1 Ramadhan 1443 Hijriah, 1 April 2022 Digelar Sidang Isbat, Ini Informasi Prakiraan Hilal Menurut BMKG

- 31 Maret 2022, 18:54 WIB
Inilah informasi prakiraan hilal BMKG yang menunjukan peta lag untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 1 April 2022.
Inilah informasi prakiraan hilal BMKG yang menunjukan peta lag untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 1 April 2022. /BMKG

KABAR BANTEN-Bulan Ramadhan 1443 H tinggal menghitung hari, dimana umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa dari terbit hingga terbenamnya matahari selama sebulan penuh.

Organisasi Islam Muhamadiyah, sudah menetapkan jadwal puasa pada 1 Ramadhan 1443 H yang jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Namun, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan melaksanakan sidang isbat untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadhan, pada Jumat, 1 Maret 2022.

Sedangankan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1443 H akan digelar pada petang hari, yang akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.

Dalam sidang isbat besok, akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa Ramadhan, Lengkap Beserta Syarat Wajibnya

Secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Jumat, 1 April 2022 M atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 13.24 WIB. 

“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit,"kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, dikutip dari kemenag.go.id.

Kemenag telah menetapkan 101 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain, di daerah setempat.

Sementara itu, Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima akan kembali terjadi pada hari Jumat, 1 April 2022 M.

Tepatnya sekitar  pukul 06.24.15 UT atau pukul 13.24.15 WIB atau pukul 14.24.15 WITA atau pukul 15.24.15 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 11,509o .

Dikutip dari laman resmi BMKG, periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 12 jam 50 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati.

Di wilayah Indonesia pada tanggal 1 April 2022, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.42.57 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.47.52 WIB di Sabang, Aceh.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 April 2022 di wilayah Indonesia.


Berdasarkan hal-hal di atas, secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1443 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 1 April 2022.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1443 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 1 April 2022 tersebut.

Dalam peta ketinggian hilal yang diynjukkan dalam gambar, ditampilkan peta ketinggian hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 1 April 2022.

Pada peta tersebut, tinggi Hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon-teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.

Baca Juga: Bulan Puasa Ramadhan Makin Maju, Lebih Cepat 10-12 Hari Setiap Tahunnya, Terungkap Ternyata Ini Penjelasannya

Tinggi hilal positif berarti Hilal berada di atas horizon pada saat Matahari terbenam. Adapun tinggi hilal negatif berarti Hilal berada di bawah horizon pada saat Matahari terbenam.

Pada gambar kedua, ditampilkan peta ketinggian hilal saat matahari terbenam untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 1 April 2022.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: kemenag.go.id bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah