Curhat Persoalan Rumah Tangga di Medsos Menurut Islam, Bolehkah? Ini Jawaban Sejumlah Ustaz

- 16 Mei 2022, 18:10 WIB
Ustadz Sanuji Pentamarta saat memberikan tausiyah dalam acara silaturahmi kader PKS di Bayah, Kabupaten Lebak, Senin 16 Mei 2022.
Ustadz Sanuji Pentamarta saat memberikan tausiyah dalam acara silaturahmi kader PKS di Bayah, Kabupaten Lebak, Senin 16 Mei 2022. /Tangkapan Layar TikTok @Sanuji_Pentamarta/

KABAR BANTEN – Mencurahkan isi hati atau curhat mungkin merupakan salah satu hak azasi manusia.

Curhat biasanya dilakukan ketika hati memendam rasa amarah atau kecewa karena sebuah ujian hidup, rasanya akan plong bilamana ditumpahkan kepada orang yang tepat.

Tapi bilamana curhat persoalan hidup atau bahkan persoalan rumah tangga ditumpahkan ke medsos, apakah itu benar menurut Islam.

Baca Juga: Hukum Mengadzani Bayi Baru Lahir, Wajibkah? Bagaimana Ayah yang Tak Dapat Berbicara, Begini Kata Buya Yahya

Berkaitan dengan hal ini, sejumlah ustadz memiliki pandangan yang sama ketika ditanya terkait curhat di media sosial.

Ustadz Badru Salam mengatakan jika curhat di medos sama seperti mengadukan ujian Allah kepada orang banyak.

“Anda mengadukan ujian Allah kepada orang banyak, itu lucu sekali. Kemudian anda curhat kepada medsos yang tidak bisa memberikan solusi, itu lebih lucu lagi,” katanya melalui akun Youtube Rodja TV.

Baca Juga: Banyak Mitos Menyangkut Ari ari Bayi, Bagaimana Seharusnya Ari ari Bayi Dikuburkan? Kata Buya Yahya Begini

Menurut Ustadz Badru Salam, seharusnya jika ingin mencurahkan hati atau curhat terkait ujian Allah, curhatlah kepada zat yang memberikan ujian itu, yakni kepada Allah.

Hal itu jauh lebih baik dibandingkan curhat kepada medsos, karena dengan curhat kepada Allah maka Insya Allah akan dijauhkan dari berbagai macam ujian.

“Kalau mau cari solusi, ya curhatlah kepada Allah. Minta untuk dijauhkan dari segala macam ujian dan cobaan. Bukan malah kemedsos,” ujarnya.

Baca Juga: Lucunya Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta, Stand Up Comedy di Perkampungan Baduy, Begini Gayanya

Ustadz Buya Yahya dalam youtube channelnya mengatakan, orang yang curhat di media sosial termasuk kaum yang bodoh.

Sebab, mengumbar persoalan pribadi atau rumah tangga ke medsos bukanlah curhat, melainkan pengumuman ke khalayak orang banyak.

“Kalau ada yang curhat tentang urusan pribadi atau rumah tangga ke medsos, itu adalah orang bahlul, super bodoh,” tuturnya.

Baca Juga: 1 Muharram Hari Terbahagia Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta, Ada Memori Surat Ar Rahman 29 Tahun Lalu

Menurut Buya Yahya, menyebarkan persoalan pribadi ke pada orang lain pada dasarnya memiliki unsur dosa.

Lantaran itulah, jika seseorang curhat di medsos, maka dosanya pun berlipat karena dibaca oleh banyak orang.

“Curhat ke sembarang orang saja sudah berdosa, lah ini pasang status di medsos tentang masalah keluarga. Itu sih super dosa namanya, kan banyak orang yang membacanya,” ucapnya.

Begitu juga dikatakan oleh Ustadz Sanuji Pentamarta dalam acara silaturahmi dengan kader PKS di Bayah, Kabupaten Lebak, Senin 16 Mei 2022.

Baca Juga: Ini Tujuh Arti Mimpi yang Tidak Boleh Diabaikan Menurut Psikolog, Nomor 6 Biasanya Sering Anda Alami

Ustadz Sanuji Pentamarta secara tegas mengatakan setop curhat tentang persoalan pribadi atau rumah tangga di medsos.

“Setop, jangan pernah ngeluh di medsos, kalau mau ngeluh ke Allah. Pokoknya mulai besok, jangan pernah ngeluh di medsos lagi,” katanya.

Pada video yang ia upload di akun TikTok @Sanuji_Pentamarta, Sanuji Pentamarta yang juga menjabat Wakil Wali Kota Cilegon ini mengatakan, curhat di medsos berpotensi diganggu oleh setan.

Selain itu, rentan adanya pihak ketiga yang ikut manas-manasi persoalan, sehingga pada akhirnya memperparah persoalan yang ada.

Baca Juga: Haji 2022: Kemenag Umumkan Jemaah Calon Haji Indonesia yang Berhak Berangkat Tahun Ini, Ingin Tahu! Cek Disini

“Kalau ngeluh di medsos bisa disamber syaitan, disamber orang enggak jelas lalu ngomporin,” ujarnya.

Ustadz Sanuji Pentamarta menyarankan agar medsos diisi oleh berbagai macam kebaikan, bukan keburukan.

Katanya, medsos haruslah menjadi tempat untuk saling mengisi dengan hal-hal positif, seperti mengajak ke arah yang baik.

“Di medsos itu perbanyak kebaikan, perbanyak senyuman. Karena memberikan senyuman sama saja dengan memberikan sedekah. Minimal jika tidak bisa memberikan sedekah, bisa memberikan senyuman,” tuturnya.***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah