Info Haji 2022: Kabar Duka, Seorang Jemaah Haji Asal Kabupaten Tangerang Banten Wafat di Kota Mekkah

- 30 Juni 2022, 21:10 WIB
Ilustrasi Info Haji 2022 terkait seorang jemaah haji asal Tangerang Banten wafat di Kota Mekkah
Ilustrasi Info Haji 2022 terkait seorang jemaah haji asal Tangerang Banten wafat di Kota Mekkah /Kabar Banten

KABAR BANTEN - Seorang jemaah haji asal Kabupaten Tangerang Banten Aan Suhanah Kemis wafat di Kota Mekkah pada Kamis 30 Juni 2022.

Aan wafat pada usia 53 tahun. Almarhumah berasal dari rombongan 9 JKG 18. Aan wafat setelah sebelumnya mengalami sakit.

Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Banten H Miftahuddin Djabby melalui Wakil Sekretaris PPIH Embarkasi Pondok Gede H Uesul Qurni membenarkan ada seorang jemaah haji asal Banten yang wafat tersebut.

“Ya benar, ada seorang jemaah haji asal Banten yang wafat atas nama Aan Suhanah dari Kabupaten Tangerang,” kata Ues.

Ia mendapat informasi, Aan sebelum wafat  mengeluhkan lemas sulit makan dan minum hari ke-2 sejak datang ke Kota Mekkah dengan gejala merasa mual, muntah-muntah tidak ada. Kemudian  dilakukan pemeriksaan berkala setiap hari.

Baca Juga: 61,81 Persen Jemaah Haji Indonesia Risiko Tinggi Alami Sakit, Kemenag Imbau Hal Ini Jelang Wukuf Arafah

“Satu hari sejak Rabu 29 Juni 2022 jemaah mengeluhkan perut terasa lebih perih dari biasanya, menjadi tidak mau makan dan minum lagi, pusing, lalu saat sore diberikan terapi,” jelasnya.

Ues mengatakan pada Kamis 30 Juni 2022, pasien bangun pagi ini seperti biasa mengeluhkan pusing, lemas, perut masih terasa perih, sempat sarapan dengan biskuit dan susu , sempat videocall dengan keluarga dibantu suami.

“Lalu suaminya meninggalkan ibu sebentar ke kamar lain. Saat datang kembali tampak ibu Aan sedang tidur namun dipanggil tidak respon,” jelas Ues mendapatkan laporan.

Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas media, jemaah haji tersebut dinyatakan meninggal dunia dihadapan keluarga jemaah,” kata Ues.

Baca Juga: Resep Spesial Rendang Daging, Sajian Istimewa Untuk Lebaran Haji

 Jelang Armuzna

Sementara itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mulai memfokuskan tenaga kesehatan menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Seluruh tenaga kita fokuskan di Armuzna, yang dari Madinah juga sudah ada di Makkah,” kata Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji, Budi Sylvana, kepada wartawan ketika ditemui di KKHI, Rabu (29/6/2022).

Untuk Armuzna, sebanyak 782 orang tenaga kesehatan akan diturunkan. Mereka terdiri dari 48 dokter spesialis, 67 dokter umum, serta ratusan perawat.

Dokter spesialis yang diterjunkan di antaranya spesialis jantung, spesialis paru, spesialis penyakit dalam, anastesi, bedah ortopedi, kulit dan kelamin, mata, dan spesialis jiwa.

“Tenaga dokter dan perawat Insya Allah sudah siap. Obat-obatan juga mencukupi untuk puncak Armuzna,” ujarnya dikutip dari laman Kemenag.

Baca Juga: Dari Mekkah ke Madinah Al Munawwarah

Saat puncak haji, KKHI juga akan mulai mencoba rompi penurun panas atau Carbon Cool. Rompi ini didesain khusus untuk jemaah yang mengalami heat stroke akibat udara yang cukup panas.

“Di Indonesia ini pernah diuji coba dan berhasil. Nanti akan kita coba apakah efektif untuk jemaah heat stroke,” ujarnya.

Menjelang puncak haji, KKHI juga melakukan screaning khusus bagi jemaah dengan risiko tinggi. Mereka didata di kloter dan sektor. 

Jika risiko tinggi dengan komorbid, jemaah akan dijemput untuk dilakukan medical check up di KKHI. “Sudah 500-an jemaah yang kita screaning,” ujarnya. 

Jika medical check up menunjukkan jemaah tidak memungkinkan ikut Armuzna, maka KKHI akan mengusulkan agar yang bersangkutan ikut program safari wukuf.

Baca Juga: Wukuf dan Pesan Kemanusiaan

“Jemaah yang tidak memenuhi syarat nanti disafariwukufkan, naik bus wukuf di Arafah 1-2 jam dan dikembalikan di KKHI untuk dirawat kembali. Prinsipnya keselamatan jemaah prioritas dengan tidak mengesampingkan rukun hajinya,” kata dia. 

Data di KKHI, jemaah yang dirawat mayoritas menderita kardiovaskular atau terdapat gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia M Imran mengatakan hingga saat ini KKHI telah merawat 731 kasus rawat jalan dan 200 rawat inab. 

“Sekarang ini 67 orang yang rawat inap. Paling banyak penyakit jantung karena memiliki riwayat jantung sebelumnya juga banyak yang diabetes dan hipertensi,” ujarnya.

Baca Juga: Berziarah ke Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad SAW Pertama Kali Menerima Wahyu Alquran

Selain itu juga ada enam jemaah yang sedang dirawat di tiga rumah sakit Arab Saudi, yakni Rumah Sakit An Nur, Rumah Sakit King Faisal, serta Rumah Sakit King Abdul Aziz.

Imran mengatakan, timnya juga sudah siap untuk menghadapi Armuzna. Obat-obatan, serta peralatan medis juga telah siap.

“Kami juga menyiapkan klinik utama di Arafah, yakni di tenda misi haji serta ada 4 klinik satelit di setiap maktab,” ujar Imran.

Selain itu, di Muzdalifah juga ada 10 pos kesehatan yang tersebar di maktab. Di Mina juga didirikan satu klinik utama. “Kita juga punya 10 klinik mobile yang siaga di jamarat baik jalur atas maupun bawah,” kata dia.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x