Dari Mekkah ke Madinah Al Munawwarah

- 23 Agustus 2019, 06:00 WIB
jemaah haji diberangkatkan dari Mekkah ke Madinah
jemaah haji diberangkatkan dari Mekkah ke Madinah

Sejak Rabu (21/8/2019) jemaah haji gelombang II mulai diberangkatkan dari pemondokan ke Kota Madinah Al Munawwarah. Di kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW tersebut, jemaah haji akan tinggal selama 9 hari sebelum dipulangkan ke tanah air.

Tidak seperti musim haji sebelumnya hanya 8 hari, penambahan satu hari dimaksudkan agar semua jemaah haji leluasa melaksanakan Salat Arbain karena ada jeda satu hari untuk persiapan kepulangan ke tanah air.

Dikutip dari NU Online (2013), Arba'in atau arba'un dalam bahasa Arab berarti empat puluh. Yang dimaksud dengan salat arba'in adalah melakukan salat empat puluh waktu di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam.

Para jemaah haji meyakini amalan ini akan membuat mereka terbebas dari api neraka dan sifat kemunafikan. Dasar keyakinan ini adalah sebuah hadits dari Anas bin Malik bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa salat di masjidku empat puluh salat tanpa ketinggalan sekali pun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan. (HR. Ahmad).

Selain itu, Kota Madinah juga banyak memiliki keutamaan. Salat di Masjid Nabawi tidaklah seperti salat di masjid lain, Allah telah menyematkan padanya keutamaan yang besar, sebagaimana Allah telah melebihkan sebagian amalan di atas sebagian yang lain. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam hadits riwayat dari sahabat Abu Hurairah, "Satu kali salat di masjidku ini lebih baik dari seribu salat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. (HR. Al-Bukhari).

Selain Masjid Nabawi, ada dua masjid lain yang memiliki keutamaan yakni pertama, Masjidil Haram di Kota Mekkah Masjidil Aqsha di Palestina. Salah satu keutamaan tinggal di Kota Madinah, yakni jemaah haji bisa berziarah ke makam Rasulullah SAW, sahabat Nabi SAW, Abu Bakar Siddiq dan Umar bin Khattab.

Imam Al Ghozali dalam kitab Asrarul Hajj, memberikan nasihat agar saat ke Kota Madinah hendaklah jemaah haji merenungi perjalanannya dengan napak tilas jejak kaki Rasulullah SAW saat datang dan pulang dari Masjid Nabawi.

"Tak ada satu jengkal tanah Madinah yang kau injak, kecuali tanah tersebut sudah diinjak oleh kaki beliau. Maka kau jangan menginjakkan kaki di tanah tempat beliau pernah menginjakkan kakinya, kecuali dengan tenang dan santun," kata Imam Al Ghozali.

Sementara itu, rombongan jemaah haji dari Banten yang sudah diberangkatkan ke Kota Madinah yakni dari Kabupaten Tangerang dan Kota Serang. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali berpesan kepada jemaah agar dapat menjaga kondisi tubuh selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci, termasuk di Madinah. Utamanya saat harus mengantre masuk ke dalam raudhah. "Karena harus antre, jadi kondisi fisiknya kan harus bagus," kata Dirjen Nizar.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah