TARIAN bertema "Membuka Tirai Kegelapan" yang dibawakan tiga gadis kecil itu mengisahkan harapan mereka setelah orangtuanya memeluk agama Islam atau mualaf. Tarian itu menggambarkan sebuah keinginan agar kehidupan generasi muda Anak Suku Dalam (ASD) Jambi kelak lebih terang, lebih maju dan lebih cerdas, karena cahaya Islam telah datang kepada mereka. Itulah gambaran tentang tarian yang dipertunjukkan di sela-sela pengucapan syahadat yang dilakukan 150 ASD, di Desa Nyogan, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Jumat, (23/3/2018)/4 Rajab 1439 Hijriyah. Pengucapan syahadat tersebut dibimbing Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Sobri Lubis dan disaksikan pengurus FPI Provinsi Jambi, aparat kecamatan, kepolisian, TNI, dan tokoh mayarakat setempat. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama FPI dengan Yayasan Darul Rizki Pratama (DRP) itu. Yayasan nirlaba tersebut merupakan penyokong dana dalam kegiatan itu. Seusai pengucapan syahadat, pengurus yayasan yang diwakili Ustaz Hendi Irawan memberikan santunan berupa perlengkapan shalat, buku Iqro dan Al Qur'an kepada para mualaf. Dalam Siaran Pers FPI, ASD yang mengikrarkan syahadat itu datang dari beberapa lokasi. Mereka masuk Islam tanpa ada paksaan. "Apakah ada paksaan untuk masuk Islam? tanya Sobri Lubis. "Tidak! jawab mereka serentak. Sebab, kata Sobri Lubis, kalau ada paksaan, itu tidak sah. Sebab, agama Islam tidak boleh memaksakan agar seseorang atau sekelompok orang mengucapkan syahadat.