Pesantren Daar El Istiqomah Seperti “Arafah”

- 4 April 2018, 18:40 WIB
PSX_20180404_183834
PSX_20180404_183834

RABU, (4/4/2018) atau 17 Rojab 1439 H, suasana Pesantren Modern Daar El Istiqomah (PPMDI) kampus 1 yang berlokasi di Kampung Kesawon, Kelurahan Sukawana Kecamatan Serang, Kota Serang lain daripada biasanya. Nampak dari jalan alternatif, Jl. Penancangan-Kubang Apu, di lapangan hijau pesantren ada miniatur Kabah, tenda-tenda jemaah haji, bendera, papan nama-nama tempat pelaksanaan ibadah haji seperti Arafah, Muzdalifah, Jamarat (Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah), Mas'a (tempat Sa'i) dan lain-lain. Ternyata, setelah ditanyakan kepada salah seorang guru pesantren, Ust.H. Kholid Ma'mun, pagi hari itu akan dilaksanskan kegiatan manasik haji. Ia menjelaskan, haji merupakan rukun Islam kelima, setelah syahadatain, shalat, zakat, dan puasa. Dengan demikian, memperkenalkan sekaligus mengajarkan manasik/ praktik ibadah haji kepada santri adalah sesuatu yang sangat penting. Apalagi, PPMDI sebuah lembaga yang konsen terhadap pengajaran agama. Pesantren ini berkewajiban untuk mengajarkan tentang ajaran-ajaran Islam. Sementara Ustazah Siti Salhah Nurussulhatinnufus, PJ Kegiatan, mengatakan kegiatan ini betul-betul dilaksanakan dengan persiapan yang matang, Sebelum pelaksanaan manasik, ada beberapa rapat yang langsung di pimpin oleh pengasuh pesantren, yaitu KH. Sulaeman Ma'ruf. Rapat tersebut diikuti para guru pengajar mata pelajaran fikih, guru senior, dan beberapa guru tim panitia manasik. “Ini semua dilakukan guna mematangkan kegiatan,” tutur Ustazah Siti Salhah Nurussulhatinnufus.
Pantauan kabar-banten.com, gema talbiyah, shalawat, doa-doa, takbir, tahmid dan tahlil terus berkumandang di lingkungan pesantren. Peserta manasik tak kurang dari 400 orang, terdiri atas santri putra dan putri serta para ustaz. Sebagai bentuk keseriusan pengasuh pesantren dan para ustaz, manasik ini didesign sama persis seperti pelaksanaan haji yang sesungguhnya. Misalnya, dibentuk ketua regu yang membawahi sepuluh anggota, ketua rombongan yang membawahi empat ketua regu, dan juga ketua kloter yang membawahi semua jemaah peserta manasik haji. Selain itu, juga ada tim pembimbing dan tim kesehatan.
Santri dan para ustaz nampak antusias dalam mengikuti acara yang luar biasa ini. Hal tersebut dikarenakan suasana dikondisikan betul-betul menyamai pelaksanaan ibadah haji. Termasuk, ada penyampaian Khutbah Arafah, shalat jamak dan qasar, mencari kerikil untuk persiapan melontar jumroh. Bahkan, juga disediakan air sebagai ganti air zam-zam yang diminum setelah melaksanakan tawaf dan shalat di makam Ibrahim. Suasana khusyuk dan khidmat nampak sekali dalam kegiatan ini. Maka jadilah, kegiatan yang diadakan mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.45 WIB, seakan tak terasa walaupun dilaksanakan di bawah terik matahari yang menyengat. Hal ini, karena saking larutnya peserta manasik dalam penghayatan doa yang dipanjatkan selama kegiatan berlangsung. “Terus terang, saya sebagai santri PPMDI merasa bangga dan senang karena bisa ikut belajar menuntut ilmu di Ponpes Modern Daar El Istiqomah. Di sini saya bisa mendapatkan banyak ilmu. Pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas sangat banyak dan variatif. Antara lain, kegiatan manasik haji ini,” tutur Muhammad Fadhlurraman, santri kelas akhir KMI yang juga telah menghatamkan hafalan Alquran 30 juz. Hal senada diakui Sholihin, santri asal Tasikmalaya. (Rizqi)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah