Masjid Nabawi, Azan dan Kerinduan Bilal Bin Rabah Kepada Rasulullah SAW

- 29 Agustus 2019, 13:15 WIB
Masjid Nabawi
Masjid Nabawi

Di dalam masjid ada 12 payung di dua tempat berbeda. Tujuan di dalam masjid sengaja dipasang payung agar ada sirkulasi udara. Payung raksasa yang dipasang di dalam antara lain di belakang ruang utama Masjid Nabawi.

Payung-payung itu dirawat dan dibersihkan dari kotoran dan debu oleh para pekerja di Masjid Nabawi. Payung raksasa di Masjid Nabawi dikendalikan secara otomatis, terbuka, dan menutup sesuai waktu yang ditentukan.

Misalnya, pada musim panas, maka saat Salat Subuh kita melihat payung mulai terbuka dan ini menjadi pemandangan menarik yang dilihat rata-rata setiap jemaah dari luar Madinah. Proses terbukanya payung hingga sempurna memakan waktu kurang lebih tiga menit.

Mereka mengabadikan melalui foto maupun video terutama usai Salat Subuh. Mengenai keutamaan Masjid Nabawi, dijelaskan dalam hadits Nabi, "Satu kali salat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya." (HR Ahmad).

Selain itu, keutamaan lain yakni ibadah sunah melaksanakan salat fardlu 40 waktu. "Barangsiapa melakukan salat di masjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindar lah ia dari kemunafikan." (HR Ahmad dan Thabrani).

Azan Bilal

Masjid Nabawi juga terlepas dari sejarah pertama kali azan dikumandangkan oleh Bilal bin Rabah. Semasa Rasulullah hidup di Madinah, berkumpul lah para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana caranya memanggil orang untuk salat. Ketika itu, arah kiblat baru saja dipindah dari Masjidil Aqsa ke arah Kakbah di Mekkah.

Saat itu, ada yang mengusulkan dengan nuqus atau lonceng, sebagian lagi dengan terompet. Namun, Rasulullah beranggapan cara itu sama dengan apa yang dilakukan orang Nasrani.

Lantas, Abdullah bin Zaid al-Khazraji datang kepada Rasulullah SAW dan bercerita, "Tadi malam aku bermimpi. Ada seorang pria berpakaian hijau membawa lonceng di tangannya. Aku pun bertanya, 'Apakah engkau menjual lonceng itu?' Dia balik bertanya, 'Untuk apa?' Aku menjawab, 'Untuk memanggil orang-orang salat berjamaah.' Dia berkata, 'Maukah kuberi tahu apa yang lebih baik dari lonceng?' Aku bertanya, 'Apa itu?' Dia mengatakan, 'Serukanlah Allahu akbar, Allahuakbar-hingga akhir azan.'"

Mendengar cerita itu, Rasulullah berkata, "Insya Allah, mimpi itu benar. Berdirilah bersama Bilal. Ajarkan lah azan itu kepadanya. Suruh dia menyeru orang-orang dengan lafaz-lafaz azan itu. Sebab, suaranya lebih keras daripada suaramu."

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x