Ragam Hikmah di Balik Musibah, Sangat Penting Diketahui di Era Pandemi Covid-19

- 28 April 2020, 14:01 WIB
hikmah edit
hikmah edit

KABAR BANTEN - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda hampir semua negara di dunia belum juga berakhir. Bagi kalangan orang yang beriman, musibah memiliki banyak faedah, manfaat, maupun hikmah yang terkandung di dalamnya.

Sejumlah ulama shalafusholih banyak yang menuliskan karyanya mengenai hikmah di balik musibah dalam bentuk kitab. Salah satunya Syekh Izzudin Abdissalam As-Syafii atau Syekh Izzuddin Abdus Salam.

Syekh Izzuddin Abdus Salam yang bergelar Sulthan al-Ulama menuliskan kitab khusus mengenai faidah musibah dan ujian yakni dengan judul “Al-Fitan wal Balaya wal Mihan Warrajaya au Fawaidul Balwa wal Mihan”.

Siapakah Syekh Izzuddin Abdus Salam?  Nama lengkap Syaikh Izzuddin adalah Abu Muhammad Izzuddin Abdul Aziz bin Abdis Salam bin Abu al-Qasim bin al-Hasan bin Humman al-Salami al-Dimasyqi al-Syafi’i. Dilahirkan di Damaskus pada tahun 577 H. Riwayat lain menyebutkan beliau lahir pada tahun 578 H.

Dalam kitab Fawaidul Balwa wal Mihan, Syekh Izzuddin menuliskan faedah-faedah tersebut. “Ketahuilah dalam setiap berbagai musibah, cobaan,  ujian dan bencana yang menimpa manusia terdapat beragam faedah, manfaat atau hikmah yang disesuaikan dengan kedudukan dan derajat manusia di hadapan Allah SWT,” tulis Syekh Izzuddin dalam prolog kitab tersebut. 

Berikut faedah yang dijelaskan Syekh Izzuddin dalam kitabnya tersebut yang disarikan dari pengajian Ramadan bakda Shubuh oleh Pengasuh Pesantren Mahasiswa Darul Asror Curug Kota Serang Ustad Sholehudin Muhtadi . Pertama,  kita mengetahui akan kekuasaan dan kehendak Allah SWT. Kedua, mengetahui rendah dan hinanya kedudukan seorang hamba.  Sebagaimana firman Allah SWT.  "(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata,” Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali”. (QS Al Baqarah: 156).

Mereka mengetahui karena sesungguhnya mereka milik dan hamba Allah SWT. Sesungguhnya mereka akan kembali kepada hukum,  tata aturan, ketentuan dan takdir Allah SWT. Bagi mereka tidak ada tempat menghindar dari Allah SWT.

Ketiga,  ikhlas karena Allah SWT, karena tidak ada ruang untuk menolak segala kesusahan kecuali dipasrahkan kepada Allah SWT. "Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia". (Al An'am:17). "Maka apabila mereka naik kapal,  mereka berdoa kepada Allah SWT dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya". (Al Ankabut:65).

Keempat,  kembali bertaubat kepada Allah SWT.  “Dan apabila manusia ditimpa bencana dia memohon pertolongan dengan kembali (taat)  kepada-Nya". (Az Zumar:8).

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah