Keempat, kembali bertaubat kepada Allah SWT. "Dan apabila manusia ditimpa bencana dia memohon pertolongan dengan kembali (taat) kepada-Nya," (Az Zumar:8). Kelima, mendekatkan diri dan berdoa. "Dan apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru kami," (Az Zumar:49).
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan niscaya hilang semua yang (biasa) kamu seru kecuali Dia," (Al Isra:67). "Tidak hanya kepada-Nya kamu minta tolong, jika dia menghendaki dia hilangkan apa (bahaya) yang kamu mohonkan kepada-Nya," (Al An'am:41). Katakanlah (Muhammad) "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan laut ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah dan dengan suara yang lembut," (Al An'am:63).
Keenam, lapang dada kepada orang yang menjadi sumber musibah. "Sungguh Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun," (At Taubah:114). "Maka kami beri kabar gembira kepadanya deangan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail)," ( As Shafat:101).
Sesunggunya dalam diri kamu ada dua sifat yang Allah cintai, yakni sabar dan tidak tergesa-gesa. Perbedaan derajat kesabaran karena perbedaan musibah-musibah yang dialami baik musibah kecil maupun besar. ***