Mengungkap Mutiara Hikmah di Balik Musibah

- 5 Mei 2020, 21:30 WIB
Sikap bijak saat mengalami musibah adalah dengan segera  mendekat kembali kepada Allah SWT
Sikap bijak saat mengalami musibah adalah dengan segera mendekat kembali kepada Allah SWT /Pixabay/S. Hermann & F. Richter/

KABAR BANTEN - Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda hampir semua negara di dunia belum juga berakhir. Bagi kalangan orang yang beriman, musibah memiliki banyak faedah, manfaat, maupun hikmah yang terkandung di dalamnya.

Sejumlah ulama shalafusholih banyak yang menuliskan karyanya mengenai hikmah di balik musibah dalam bentuk kitab. Salah satunya Syekh Izzudin Abdissalam As-Syafii.

Syekh Izzuddin yang bergelar Sulthan al-Ulama menuliskan kitab khusus mengenai faedah musibah dan ujian, yakni dengan judul "Al-Fitan wal Balaya wal Mihan Warrajaya au Fawaidul Balwa wal Mihan".

Siapakah Syekh Izzuddin? Nama lengkap Syaikh Izzuddin adalah Abu Muhammad Izzuddin Abdul Aziz bin Abdis Salam bin Abu al-Qasim bin al-Hasan bin Humman al-Salami al-Dimasyqi al-Syafi'i. Dilahirkan di Damaskus pada 577 Hijriah. Riwayat lain menyebutkan beliau lahir pada 578 Hijriah.

Dalam kitab Fawaidul Balwa wal Mihan, Syekh Izzuddin menuliskan faedah-faedah tersebut. "Ketahuilah dalam setiap berbagai musibah, cobaan, ujian, dan bencana yang menimpa manusia terdapat beragam faedah, manfaat atau hikmah yang disesuaikan dengan kedudukan dan derajat manusia di hadapan Allah SWT," tulis Syekh Izzuddin dalam prolog kitab tersebut.

Berikut faedah yang dijelaskan Syekh Izzuddin dalam kitabnya tersebut yang disarikan dari pengajian Ramadan Bakda Shubuh oleh Pengasuh Pesantren Mahasiswa Darul Asror Curug, Kota Serang Ustaz Sholehudin Muhtadi.

Pertama, kami mengetahui akan kekuasaan dan kehendak Allah SWT. Kedua, mengetahui rendah dan hinanya kedudukan seorang hamba. Sebagaimana firman Allah SWT. "(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, "Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali," (QS Al Baqarah: 156).

Mereka mengetahui karena sesungguhnya mereka milik dan hamba Allah SWT. Sesungguhnya mereka akan kembali kepada hukum, tata aturan, ketentuan, dan takdir Allah SWT. Bagi mereka tidak ada tempat menghindar dari Allah SWT.

Ketiga, ikhlas karena Allah SWT, karena tidak ada ruang untuk menolak segala kesusahan kecuali dipasrahkan kepada Allah SWT. "Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia," (Al An'am:17). "Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah SWT dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya," (Al Ankabut:65).

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah