Teologi Corona

- 13 Juni 2020, 02:30 WIB
Fauzul Iman
Fauzul Iman /

Daya kasbu inilah yang menentukan otoritas akal manusia berperan memilih mana yang baik dan buruk. Manusia tidak lagi menjadi wayang golek atau agen pasif yang terdiam oleh arus gelombang badai yang melabraknya.

Aliran moderat ini diadopsi Al-Baqilani murid Abu Hasan Al- Asya'ri pendiri aliran Asya'riyah. Dalam bukunya Maqalat al- Islamiyyin wa Ikhtilaf al- Mushallin, Asya'ri mengulas panjang lebar teori kasbu tersebut.

Di Indonesia aliran teologi moderat ini dianut oleh NU, ormas terbesar, yang pengikutnya juga tinggal di kota dan sebagian besar tinggal di desa.

Di lihat dari diskripsi sosio komunitas dan corak teologi masyarakat seperti tergambar di atas, protokol kesehatan yang dibuat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 akan berhadapan dengan tradisi comunitas ritual dan teologi masyarakat yang bersangkutan.

Aturan social distancing/physical distancing dan aturan penggunaan masker yang selama ini dibuat pemerintah masih dilanggar oleh komunitas/masyarakat tersebut.

Masyarakat dengan teologi yang dianutnya berkeyakinan hadirnya virus corona diutus Tuhan untuk mengazab orang-orang jahat. Dimana pun dan kapan pun manusia tidak akan mampu menolak takdir kematian karena hadirnya virus corona merupakan takdir dari Tuhan.

Namun mereka berkeyakinan bagi hamba Tuhan yang patuh dan menjalankan perintah-Nya seperti salat berjamaah dan zikir bersama, Tuhan pasti akan melindungi dari bahaya virus corona. Tradisi kumpul bersama dalam suasana membangun rasa silaturrahim dan tolong menolong sudah tertanam lama di masyarakat.

Mereka berkeyakinan interaksi ritual suci ini akan mendapatkan kasih sayang, pahala dan keselamatan dari Tuhan di dunia dan akhirat. Dibanding dengan orang-orang yang selalu kumpul di tempat maksiat/ kotor, menurut mereka, pasti akan diazab oleh virus corona tentara Tuhan.

Pandangan teologi ini memang tidak sesuai dengan realitas di lapangan karena yang korban virus corona tidak hanya orang jahat . Virus juga menyerang pada orang - orang yang baik. Dalam sejarah, sahabat Nabi yang bernama Abu Dzar terkenal orang yang sangat saleh juga meninggal diserang wabah/virus di saat menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

Terlepas dari semua itu, yang jelas kondisi masyarakat seperti ini merupakan tantangan berat bagi protokol kesehatan pemerintah. Tidak mudah menganulir interaksi sosial ritual yang sudah mengakar kuat hanya dengan peraturan tertulis atau imbauan pengeras suara yang berbusa-busa. Sejatinya ormas NU dengan para tokoh kharismatiknya --yang juga menganut teologi moderat Asya'riyah-- mampu memberikan pencerahan teologisnya di tengah komunitas tersebut sehingga mereka mematuhi protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah