KABAR BANTEN - Diantara tradisi menjelang bulan Ramadan yaitu pada akhir Sya’ban adalah ziarah kubur. Sebagian mengistilahkan tradisi ini sebagai arwahan, nyekar (Jawa Tengah), kosar (JawaTimur), munggahan (Jawa Barat) dan lain sebagainya.
Bagi sebagian orang, hal ini menjadi semacam kewajiban yang bila ditinggalkan serasa ada yang kurang dalam melangkahkan kaki menyongsong puasa Ramadan.
Baca Juga: Lirik Lagu Asmalibrasi Alias Asmara Terkalibrasi Band Soegi Bornean
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Qiara Naureen, berikut tradisi menjelang bulan Ramadan.
Tradisi berziarah kubur atau nyekar ke makam baik orang tua ataupun orang Soleh yang ditokohkan, biasanya dijalankan saat menjelang datangnya bulan Ramadan.
Memang, pada masa awal-awal Islam, Rasulullah SAW memang pernah melarang umat Islam berziarah ke kuburan, mengingat kondisi keimanan masyarakat Arab pada saat itu yang masih lemah.
Serta kondisi sosiologis masyarakat Arab masa itu yang pola pikirnya masih didominasi dengan kemusyrikan dan kepercayaan kepada para dewa dan sesembahan.
Rasulullah SAW mengkhawatirkan terjadinya kesalahpahaman ketika mereka mengunjungi kubur, baik dalam berperilaku maupun dalam berdoa.
Akan tetapi bersama berjalannya waktu, alasan ini semakin tidak kontekstual dan Rasulullah pun memperbolehkan berziarah kubur.