Network
Sebagaimana dalam Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Al bazzar dari sahabat Abdullah bin Wahid Al Harrani, "Sesungguhnya Aku Allah hanya menerima shalat seseorang yang bersifat tawadh, karena keagunganKu dan tidak mencela makhlukKu dan tidak membiasakan maksiat dan durhaka kepadaku, dan menghabiskan waktu siangnya untuk berdzikir kepadaku, dan mengasihi orang-orang miskin dan ibnus sabil dan kepada janda miskin dan mengasihi pada orang-orang yang terkena musibah".
Dari hadits tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa ada enam tanda orang yang diterima shalatnya.
1. Orang yang tawadhu kepada Allah.
Sifat tawadhu dalam shalat adalah sifat merendahkan diri, merendahkan hati bahwa kita hanyalah seorang hamba yang sangat lemah. Mungkin di kehidupan dunia kita adalah orang yang terhormat, tapi di hadapan Allah kita hanyalah seorang hamba yang sangat kecil.
Para ulama mengatakan, jika kita sudah berdiri diatas sajadah sudah mengangkat tangan untuk takbir, ketahuilah kita sudah meninggalkan dunia. Dan kita sudah menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Orang yang tidak sombong
Tawadhu'nya dalam shalat, akan melahirkan sifat rendah hati dalam pergaulannya sesama manusia. Jabatan dan kekuasaan tidak membuat dia sombong, karena dia tahu itu semua adalah amanah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kekayaan tidak untuk memperbudak orang lain, karena dia yakin hartanya hanyalah titipan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Pengetahuan tidak membuat dia tinggi diri, karena dia tahu pengetahuannya tidak seberapa dibandingkan ilmu Allah yang Maha Luas.
Orang yang diterima shalatnya akan merasa dirinya tidak lebih tinggi dari orang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada perasaan sombong, walaupun hanya sebesar debu", (Hadits Riwayat Muslim)
3. Orang yang tidak mengulang maksiat
