Nama lengkap Imam Bukhari adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Ju'fi Al Bukhari (beliau asli orang Persia).
Imam Bukhari lahir pada 3 Syawal 194 Hijriah (21 Juli 810 Masehi) di kota Bukhara, Uzbekistan, beliau wafat di umur 62 tahun pada 30 Ramadhan 256 Hijriah di desa Khartank dekat kota Samarkand, Uzbekistan.
Ayah Imam Bukhari yakni Ismail bin Ibrahim adalah ahli hadits di Bukhara yang merupakan murid dari Malik bin Anas, Ahmad bin Zaid dan Abdullah bin Mubarak
Beberapa ulama dari Irak menceritakan riwayat hadits dari Imam Bukhari, selain itu ayah beliau adalah seorang pebisnis ia termasuk orang yang kaya, namun sangat berhati-hati dalam menjaga hartanya.
Imam Bukhari dibesarkan di lingkungan keluarga ulama yang sangat menjunjung ilmu dan adab, demikian juga suasana ibadah dan ketakwaan keluarganya
Pada saat itu Islam baru masuk ke keluarga itu pada masa kakek Imam Bukhari yakni Mughurah, yang sebelumnya yakni Bardizbah adalah seorang pendeta Zoroaster.
Imam Bukhari mulai belajar hadits pada usia 11 tahun, di umurnya ke-16, beliau kembali belajar ke Mekkah dan belajar dari banyak ulama di sana.
Setelah merasa cukup di Mekkah, Imam Bukhari melanjutkan untuk bertualang dan belajar hadits kepada ulama-ulama di Mesir, Syam, Irak, dan Persia hingga akhirnya beliau pulang kampung ke Bukhara
Adapun karya terbesar Imam Bukhari yang kita kenal sebagai Shahih Al Bukhari (lengkapnya: Al Jami Al Musnad Ash Shahih Al Mukhtasar min Umuri Rasulullah SAW WAN Sunanihi wa Ayyamihi).
Karya tersebut adalah hasil kerja keras Imam Bukhari selama 16 tahun, beliau mendapatkan sekitar 600.000 hadits.